Show simple item record

dc.contributor.authorDiana, Willis
dc.date.accessioned2019-08-21T06:56:23Z
dc.date.available2019-08-21T06:56:23Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.citationChen, F.H., (1975),”Foundation on Expansive Soils”, Elsevier Scientic Publishing Company, pp 1-60 Hardiyatmo, H.C., (2009), “Perilaku Sistem Cakar Ayam pada Tanah Ekspansif”, Laporan Penelitian Program Intensif Peningkatan Kapasitas Iptek sistem produksi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Gadjah Mada Hardiyatmo, H.C.,( 2011), “Cakar Ayam Modifikasi”, Gadjah Mada University Press, Mohamedzein, Y.E.A, Mohamed, M.G, Sharief, A,M, (1999),”Finite element analysis of Short piles in Expansive soils”, Computers and Geotechnics,vol 24 pp 231-243 Nelson, J.D., and Miller, D.J (1992), “Expansive Soils-Problems and Practice in Foundation and Pavement engineering”, John Willey & Sons,. Poulus, H.G.,(2001),” Methods of Analysis of Piles raft Foundations”, Report prepared on behaft of technical committee TC18 on Piled Foundations International Society of Soil Mechanics and Geotechnical Engineering, Puri, A, Hardiyatmo, H.C, Suhendro,B., Rifai, A., 2011, “Kontribusi Koperan dalam Mereduksi Lendutan Sistem Pelat Terpaku pada Tanah Lempung Lunak”, 9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th annual scientific meeting, pp 229-305. Sorochan, (1991),”Construction of Building on Expansive Soils”, Balkema Publishers, pp1-42 Suhendro, B, (2000),” Teori Model Struktur dan Teknik Instrumental”, Penerbit Beta Offset. Xiao, H.B, Zhang, C.S, Wang, Y., Fan, Z., (2011)., “Pile Soil Interaction in Expansive Foundation: Analytical Solution and Numerical Simulation”, International Journal of Geomechanics ASCE, pp 159-165id_ID
dc.identifier.isbn978-979-636-149-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11501
dc.description.abstractBerbagai cara dilakukan untuk mengatasi problem kerusakan perkerasan jalan akibat proses kembang susut tanah dasar pada tanah ekspansif. Penggantian tanah dasar dengan tanah yang mempunyai kapasitas yang lebih baik, modifikasi tanah dengan cara stabilisasi, membuat penghalang kelembaban (moisture barrier) agar kadar air dibawah perkersan relatif tetap, dan membuat strukutur perkerasan yang tahan terhadap deformasi (kembang susut) tanah dasar. Penelitian ini mencoba mengamati perilaku sistem perkerasan kaku (rigid pavement) yang diperkuat dengan tiang-tiang mini yang kemudian disebut sistem pelat terpaku. Penelitian dilakukan dengan uji model 1:10 di laboratorium, dengan variasi pelat tanpa tiang dan pelat dengan tiang diameter 2 cm, panjang 20 cm, dan variasi spasi antar tiang 10 cm dan 20 cm. Pengembangan tanah dipicu karena perubahan sistem air dalam tanah. Pada penelitian ini perilaku tiang terhadap pengembangan tanah diamati dengan melakukan pengukuran terhadap perpindahan vertikal (ke atas) pelat dan gaya tekan pengembangan akibat mengembangnya tanah dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelat dengan tiang (sistem pelat terpaku) dengan spasi antar tiang 10 cm menghasilkan perpindahan vertikal (ke atas) dibagian pinggir 50,39% lebih kecil dibandingkan pelat tanpa tiang, Beda perpindahan vertikal dibagian pinggir dan tengah yang paling kecil diantara variasi lainnya yaitu sebesar 6,15 mm. Penambahan tiang dengan spasi 10 cm dapat pengurangi gaya tekan pengembangan di bagian pinggir sampai 21,15% dibanding pelat tanpa tiang.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Teknik Sipil III 2013id_ID
dc.titlePerilaku Model Sistem Pelat Terpaku (Nailed Slab) terhadap Pengembangan pada Tanah Dasar Ekspansifid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record