dc.identifier.citation | Asroni, A. 2001. Struktur Beton, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Hal 1-13. Departemen Pekerjaan Umum.1971. Standar Beton Bertulang Indonesia, N. I.-2, Yayasan LPMB, Bandung.Hal 39-45. Departemen Pekerjaan Umum.1991. StandarTata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SK SNI. T-15-1991-03, Yayasan LPMB, Bandung. Hal 106-108. Marwahyudi. 2011. Statistika Teknik, UM Press, Malang. Hal 33-42. Marwahyudi (Ketua). 2012. Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula Serat Alami dan Molasses Sebagai Bahan Meningkatkan Kuat Tekan, Penganti Fungsi Semen dan Pembuatan Bata Mosaik, Penelitian Hibah Bersaing DIKTI, Surakarta. Nugraha, P. dan Antoni. 2010. Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hal 30-41 Sudjana. 2003. Metode Statistik, Tarsito, Bandung Somantri, A dan Muhidin, S.A. 2006. Statistika Dalam Penelitian, Pustaka Setia, Bandung.Hal 377-409. Tjokrodimulyo, K. 1996. Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta. | id_ID |
dc.description.abstract | Hasil buang pabrik gula di Tasikmadu jumlahnya sangat melimpah. Hasil buang tersebut berwujud: padat, cair dan gas. Hasil buang yang berujud padat diletakkan pada daerah penampungan dengan volume yang cukup banyak. Dari hal tersebut peneliti mencoba untuk membantu mengurangi timbunan hasil buang pabrik gula, dengan cara memanfaakan hasil buang pabrik gula di dunia rekayasa teknik sipil. Adapun pemanfaatannya adalah sebagai berikut: tetes tebu digunakan untuk bahan tambah beton dan blotong untuk bahan tambah batu bata. 1) Proses penelitian kuat tekan beton, yaitu dengan membuat dua kelompok benda uji dan keduanya dibandingkan. Kedua kelompok benda uji diukur kekuatannya dengan alat compression test machine kemudian hasil keduanya dibandingkan. Hasil dari pengujian untuk kuat tekan beton dengan bahan tambah tetes tebu mencapai 110,5 kg/cm2 dan Beton biasa hanya 88,45 kg/cm2. Sedangkan untuk uji belah beton dengan bahan tambah tetes tebu mencapai 33,71 kg/cm2 dan Beton biasa hanya 15,63 kg/cm2. 2). Blotong memungkinkan dimanfaatkan untuk bahan tambah pembuatan batu bata. Batu bata dibuat dua kelompok dan ditimbang beratnya. Blotong sebagai bahan tambah dalam pembuatan batu bata menghasilkan batu bata seperti biasa dan hampir tidak ada perbedaannya. Kemudian batu bata ditimbang dan menghasilkan batu bata dengan bahan tambah blotong lebih ringan dibandingkan dengan batu bata biasa. | id_ID |