Pengaruh Jaringan Sistem Sosio-Ekonomi terhadap Kebutuhan Angkutan Barang Jalan Raya yang Berkelanjutan Berdasarkan Jumlah Armada (Studi Kasus Pemilihan Moda terhadap Pergerakan Barang Pokok dan Strategis di Provinsi Jawa Tengah)
Abstract
Meningkatnya kegiatan produksi dan konsumsi pada suatu wilayah memerlukan suatu penanganan proses distribusi pergerakan hasil produksi tersebut. Pergerakan distribusi angkutan barang pada suatu wilayah merupakan faktor penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi daerah. Karakteristik sosio-ekonomi daerah menjadi faktor penentu perilaku distribusi pergerakan barang wilayah tersebut. Perilaku distribusi barang berbasis jalan raya mempunyai permasalahan yang sangat komplek terutama ketersediaan armada di zona produksi maupun jenis moda untuk distribusi. Kebutuhan jenis barang pokok merupakan salah satu komoditas penting dalam menjaga stabilitas ekonomi disuatu wilayah. Produksi jenis barang pokok dan strategis berdasarkan MP3I yang menjadi acuan pengembangan wilayah internal regional sangat diharapkan dapat mampu menopang kebutuhan sendiri wilayah tersebut atau setidaknya dapat memberikan kontribusi pada daerah lain terutama hubungan antara daerah surplus dan minus diwilayah internal – regional yang didefinisikan. Jumlah Armada moda angkutan barang jalan raya suatu wilayah basis produksi mempunyai keberagaman jenis terutama berkaitan dengan kapasitas daya angkut dan kapasitas armada dalam mendistribusikan hasil produksi komoditas di daerah surplus produksi. Dengan mengetahui jumlah armada terhadap produksi pergerakan hasil komoditas barang pokok dan strategis dengan jaringan sosio ekonomi pada wilayah tersebut diharapkan kita dapat membuat suatu pendekatan penyelesaian dengan mengetahui model pengaruh yang tepat berdasarkan penentuan jenis moda angkutan barang jalan raya berdasarkan basis zona produksi tersebut. Sehingga bahwa kebutuhan transportasi barang sektor komoditas dapat ditetapkan konsep strategisnya pada wilayah basis produksi berdasarkan pemilihan moda yang sesuai dengan karakteristik daerah dan infrastruktur yang terbangun secara berkelanjutan.