Pengaruh Jaringan Sistem Sosio-Ekonomi terhadap Kebutuhan Angkutan Barang Jalan Raya yang Berkelanjutan Berdasarkan Jumlah Armada (Studi Kasus Pemilihan Moda terhadap Pergerakan Barang Pokok dan Strategis di Provinsi Jawa Tengah)
dc.contributor.author | Akbardin, Juang | |
dc.date.accessioned | 2019-08-23T02:28:16Z | |
dc.date.available | 2019-08-23T02:28:16Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.identifier.citation | Morlok, Edward K. 1985, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Edisi kedua.Terjemah Ir. Johan Kelana Putra Hanim. Penerbit Erlangga :Jakarta. Mujihartono, Eko,dkk, 2002, “ Materi Ajar Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi ”, Penerbit Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang Ortuzar, Juan de Dios and Willumsen, L.G, 1994. Modelling Transport,John Wiley and sons, England. Sugiyono, (2002). “Statistika Untuk Penelitian”,Alfabeta, Bandung. Sujana,1995. Desain dan Analisis EksperimenBandung: Penerbit Tarsito. Tamin, O.Z.,2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bndung: Penerbit ITB. Warpani, S., 199. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Penerbit ITB. | id_ID |
dc.identifier.isbn | 978-979-636-149-6 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/11528 | |
dc.description.abstract | Meningkatnya kegiatan produksi dan konsumsi pada suatu wilayah memerlukan suatu penanganan proses distribusi pergerakan hasil produksi tersebut. Pergerakan distribusi angkutan barang pada suatu wilayah merupakan faktor penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi daerah. Karakteristik sosio-ekonomi daerah menjadi faktor penentu perilaku distribusi pergerakan barang wilayah tersebut. Perilaku distribusi barang berbasis jalan raya mempunyai permasalahan yang sangat komplek terutama ketersediaan armada di zona produksi maupun jenis moda untuk distribusi. Kebutuhan jenis barang pokok merupakan salah satu komoditas penting dalam menjaga stabilitas ekonomi disuatu wilayah. Produksi jenis barang pokok dan strategis berdasarkan MP3I yang menjadi acuan pengembangan wilayah internal regional sangat diharapkan dapat mampu menopang kebutuhan sendiri wilayah tersebut atau setidaknya dapat memberikan kontribusi pada daerah lain terutama hubungan antara daerah surplus dan minus diwilayah internal – regional yang didefinisikan. Jumlah Armada moda angkutan barang jalan raya suatu wilayah basis produksi mempunyai keberagaman jenis terutama berkaitan dengan kapasitas daya angkut dan kapasitas armada dalam mendistribusikan hasil produksi komoditas di daerah surplus produksi. Dengan mengetahui jumlah armada terhadap produksi pergerakan hasil komoditas barang pokok dan strategis dengan jaringan sosio ekonomi pada wilayah tersebut diharapkan kita dapat membuat suatu pendekatan penyelesaian dengan mengetahui model pengaruh yang tepat berdasarkan penentuan jenis moda angkutan barang jalan raya berdasarkan basis zona produksi tersebut. Sehingga bahwa kebutuhan transportasi barang sektor komoditas dapat ditetapkan konsep strategisnya pada wilayah basis produksi berdasarkan pemilihan moda yang sesuai dengan karakteristik daerah dan infrastruktur yang terbangun secara berkelanjutan. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Seminar Nasional Teknik Sipil III 2013 | id_ID |
dc.title | Pengaruh Jaringan Sistem Sosio-Ekonomi terhadap Kebutuhan Angkutan Barang Jalan Raya yang Berkelanjutan Berdasarkan Jumlah Armada (Studi Kasus Pemilihan Moda terhadap Pergerakan Barang Pokok dan Strategis di Provinsi Jawa Tengah) | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Seminar Nasional Teknik Sipil III 2013
Meningkatkan Rekayasa Teknik Sipil Ramah Lingkungan Mendukung Pembangunan Berkelanjutan