Studi Tingkat Pencemaran Udara di Kota Makassar
View/ Open
Date
2013Author
Zubair, Achmad
Samang, Lawalenna
Selintung, Mary
Usman, Hanafi
Metadata
Show full item recordAbstract
Peningkatan populasi kendaraan secara cepat dan tingkat aktivitas rumah tangga dan industri serta berbagai aktivitas masyarakat di Kota Makassar telah menimbulkan peningkatan pencemaran udara di Kota Makassar.Dalam rangka mencari solusi pemecahan masalah pencemaran udara di Kota Makassar, maka terlebih dahulu perlu diketahui gambaran tentang kondisi tingkat polusi udara yang ada.Untuk itu, studi ini bertujuan mengevaluasi tingkat pencemaran udaran yang sedang terjadi di Kota Makassar.Penelitian ini melakukan pengukuran tingkat polusi udara pada tiga lokasi yang mewakili aktivitas permukiman, terminal, dan pasar. Ketiga titik lokasi yang dijadikan sampel pengujian kualitas udara tersebut adalah di Pasar Sentral Makassar, Pelabuhan Soekarno-Hatta, dan Terminal Regional Daya di Kota Makassar. Pengukuran pencemaran udara menggunakan peralatan mobile laboratory yang ditempatkan pada sisi jalan selama periode waktu tertentu.Survei ini mengukur kualitas Carbon Monoksida (CO), Nitrogen (NO2), dan Sulfur Diosida (SO2). Hasil pengukuran ketiga jenis polutan tersebut menunjukkan bahwauntuk Pelabuhan Makassar, kualitas Carbon Monoksida (CO) menempati angka 160,33 ppm, sedangkan Nitrogen (NO2) angka 118,05 ppm,dan Sulfur Diosida (SO2) berada pada angka 30,75 ppm. Untuk Terminal Regional Daya, angka CO berada pada 103,03 ppm, NO2 38,85 ppm,dan SO2 20,14 ppm.Evaluasi terhadap nilai-nilai tingkat pencemaran ini mengindikasikan bahwa kondisi pencemaran udara pada lokasi survei masuk pada kategori tercemar sesuai Indeks Status Mutu (ISM), dan masuk pada kategori sedang berbahaya bila mengacu pada Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Buruknya koondisi tingkat pencemaran ini dapat disebabkan oleh karena lokasi pengambilan sampel berada pada lokasi yang sangat tinggi tingkat polusinya, misalnya di lokasi Pasar Sentral, Terminal Daya dan Pelabuhan Makassar yang padat akan aktivitas niaga dan kendaraan sehingga memiliki polusi tinggi. Untuk itu, diperlukan penelitian lebih lanjut secara komperehensif terhadap berbagai aspek mengenai kondisi tingkat pencemaran udara di Kota Makassar.