dc.contributor.author | Fajar, Mutiara | |
dc.contributor.author | Mediani, Asti | |
dc.contributor.author | Finesa, Yaumil | |
dc.date.accessioned | 2019-10-21T02:53:14Z | |
dc.date.available | 2019-10-21T02:53:14Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.citation | Aulia, 2014. Urensi Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Limbah di Wilayah Kota Pekalongan. BPS Jateng, 2011. Jawa Tengah dalam Angka. Direktorat PPLP Ditjen Cipta Karya. 2015. Panduan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Pengelolaan Air Limbah. Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/Buku_Panduan_Ranperda_Pengelolaan_ Air_Limbah_LS.pdf. Dinas Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, 2007. Data Sentra Industri Kecil yang Air Limbahnya Berpotensi mencemari Lingkungan. KLH: Pekalongan Fauzi.A. 2004, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jurnal Justisia Vol. 2 No. 17 Desember 2014. Madusari, Benny Diah. 2013.Strategi Pengelolaan Lingkungan Air Sungai sebagai Dampak Aktivitas Industri di Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah.UNIKAL: Pekalongan Makmur. 2009. Teori Manajemen Stratejik dalam Pemerintahan dan Pembangunan. Bandung: PT. Refika Aditama. Moleong. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Pearce, John A dan Richard B. Robinson. 2007. Manajemen Strategis. Semarang: Salemba Empat. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. | id_ID |
dc.identifier.isbn | 978-602-361-243-7 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/11623 | |
dc.description.abstract | Kota Pekalongan terletak di Pantai Utara Pulau Jawa, dengan letak astronomis antara
6°50’44’’LS dan 109°37’55’’ BT serta 6°55’44’’ LS dan -109°42’19’’ BT. Pada tahun 2011 tingkat
kepadatan penduduk Kota Pekalongan mencapai 7.027 orang/km2 dengan 76% dari penduduk
Kota Pekalongan bekerja di sektor industri yang 69,5% diantaranya bekerja di industri batik.
Jumlah industri pada tahun 2011 mencapai 2.916 unit yang mencakup industri kecil hingga
industri besar. Sebanyak 99,8% industri di Kota Pekalongan didominasi oleh industri kecil
dengan 83,1% diantaranya bergerak dibidang industri tekstil batik atau printing. Dari
keseluruhan industri batik di Kota Pekalongan, hanya 0,6% industri yang memiliki instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) batik dan selebihnya mengalirkan air limbah batiknya ke badan
air (saluran drainase dan kali). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 2003,
pemerintah Kota Pekalongan telah membangun IPAL batik di Kelurahan Jenggot dan pada
tahun 2009 dibangun IPAL batik di Kelurahan Kauman. Akan tetapi, lokasi dan kapasitas
IPAL tersebut dinilai kurang efektif dalam menanggulangi debit air limbah batik diseluruh
Kota Pekalongan yang mencapai 3.131/hari untuk itu tujuan penulis adalah mengkaji tentang
peranan IPAL dalam Strategi Penanganan Limbah Industri Batik Di Kota Pekalongan, metode
yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis kompleks wilayah. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS X 2019 | id_ID |
dc.title | Analisis Peranan IPAL dalam Strategi Penanganan Limbah Industri Batik di Kota Pekalongan | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |