dc.identifier.citation | Abdurrohim, Yahya, 2017, Pembuatan Job Mix Formula Untuk Porus Aspal Dan Evaluasi Campuran Dari Penerapan Pada Jalan Lingkungan Surakarta : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Anonim, 2001,Pedoman Penyusunan “Laporan Tugas Akhir”.Surakarta: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anonim, 2010, Spesifikasi Umum Devisi 6 Revisi 3. Jakarta: Direktorat Jendaral Bina Marga. Anonim, 2016, Modul Praktikum Bahan Perkerasan. Surakarta: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Al.Rahman, 2014, Penggunaan Abu Limbah Kelapa Sawit Sebagai Bahan Pengisi (Filler) Pada Campuran Aspal Porus. Padang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas. Cabrera, J.G & Hamzah, M.O., 1994, Aggregate Grading Design For PorousAsphalt. In Cabrera, J.G & Dixon, J.R. (eds), Performance and Durability of Bituminous Materials, Proceding of Symposium, University of Leeds, March 1994, London. Diana, IW, 2006, Penerapan Teory Darcy Untuk Kinerja Permeabilitas Pada Perkerasan Aspal Porus”,Bandung : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan. Fithra, Herman, 2014, Karakteristik Campuran Perkerasan Semi Lentur Yang Ditinjau Dari Uji Durabilitas Aceh : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Karami,M., 2004.”Pengaruh Filler Terhadap Modulus Kekakuan (Stiffnes Modulus) Campuran beraspal” Bandung : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Univrsitas Katolik Parahyangan. . Ramadhan G, 2018, “Penyusunan Matriks Panduan Pemilihan Gradasi Agregat Aspal Porus Berbasis Pada Curah Hujan, Nilai Porositas dan Stabilitas” Surakarta : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Nakanishi, H., 2002. ”Semi Flexible Pavement”. Makalah disampaikan pada workshop di Universitas Lampung, April 2002. Saleh Sofyan, 2014, Karaktristik Campuran Aspal Porus dengan Subtitusi Styrofoam Pada Aspal Penetrasi 60/70 Aceh: Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Setyawan & Sanusi, 2008, Observasi Propertis Aspal Porus Berbagai Gradasi dengan Material Lokal . Surakarta: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Sudarta Haryanto Made, 2012, “Pengaruh Kekentalan Dan Kualitas Mortar Semen Terhadap Kinerja Perkerasan Semi Lentur” Lampung: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung Sundhal, J dan Hede, J., 2002. ”Semi-Flexible Materials for Heavy Duty Pavement”, Abstrak dari Ranboll Departement of Road and Airfield Denmark Sukirman, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Jakarta: Granit. Tjokrodimuljo Kardiyono 2007, Teknologi Beton, Yogyakarta : Naviri. Yamin, M, 2001, Modifikasi Marshall Dalam Pernencanaan Campuran Porus Aspal Untuk Cement Treated Asphalt Mixture (CTAM) “ Bali :Prosiding Simposium Ke-4 FSTPT. | id_ID |
dc.description.abstract | Perkerasan semi lentur adalah perkerasan yang dirancang dengan gradasi terbuka yang memiliki
rongga udara (air void) yang kemudian diisi dengan mortar semen, dengan modulus mendekati
perkerasan kaku namun memiliki kelenturan. Perkerasan semi lentur memiliki stabilitas yang
tinggi untuk memikul beban lalulintas, oleh karena itu perkerasan semi lentur merupakan jenis
perkerasan jalan yang sangat baik untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui stabilitas marshall, pengaruh perbandingan air dan semen dengan variasi45:100, 55:100,
65:100, 75:100 dan durabilitas perkerasan semi lentur dengan pengujian durabilitas. Penelitian
ini dilakukan dengan mempersiapkan benda uji aspal porus dengan gradasi aspal porus yaitu
dengan mengunakan gradasi Sebelas Maret (Variasi I) dengan rongga udara sebesar 30% dan
Malaysia (Variasi II) dengan rongga udara sebesar 20% sehingga mempunyai rongga yang besar
yang dapat diisi dengan mortar. Selanjutnya dilakukan pencampuran terhadap mortar yang kemudian
dituangkan pada benda uji kemudian digetarkan dengan mesin penggetar.selanjutnya dilakukan
perawatan selama 7 hari dengan suhu kamar,Kemudian masing-masing benda uji di rendam pada
waterbath selama 30 menit dan 24 jam dengan suhu 60°C. Selanjutnya dilakukan pengujian Marshall
untuk mengetahui stabilitas. Dari hasil penelitian ini telah didapatkan nilai stabilitas terbaik yaitu
pada perbandingan pasta semen 75:100 dengan nilai stabiltas pada variasi I sebesar 2524.54 kg
dan variasi II sebesar 2210.39 kg menunjukan bahwa variasi I lebih tinggi dari pada variasi II
Sedangkan IKS pada perkerasan semi lentur 87,63%. Hasil dari pengujian durabilitas pada
perkerasan semi lentur cukup baik karena masih memiliki stabilitas yang tinggi. | id_ID |