• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Manajemen Peserta Didik dan Manajemen Enrolmen untuk Menyejahterakan Siswa/Mahasiswa di Lembaga Pendidikan

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (412.4Kb)
    Date
    2018
    Author
    Surya, Priadi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendidikan saat ini dikhawatirkan terperangkap dalam euforia pencapaian hasil belajar yang berupa tes terstandardisasi, dan abai terhadap kesejahteraan siswa/mahasiswa. Artikel ini merupakan gagasan yang dipaparkan berdasarkan kajian pustaka (literature review) yang dilengkapi dengan analisis tematik (thematic analysis). Kesejahteraan peserta didik hendaknya diupayakan sejak awal mereka masuk ke lembaga pendidikan hingga lulus. Manajemen peserta didik dan manajemen enrolmen mengatur kebutuhan peserta didik selama mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan. Istilah manajemen peserta didik lebih dikenal sebagai pengelolaan siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah, adapun istilah manajemen enrolmen merupakan pengelolaan mahasiswa di perguruan tinggi. Kesuksesan peserta didik sejatinya tidak hanya dipandang pada ukuran akademik yang distandarkan, seperti nilai ujian akhir sekolah dan indeks prestasi mahasiswa, namun juga bagaimana peserta didik merasa kebutuhannya terpenuhi semasa pendidikannya. Manajemen peserta didik yang menyejahterakan siswa di sekolah digerakkan oleh pimpinan sekolah yang mendorong sumber daya manusia dan memberdayakan sumber daya layanan siswa sehingga tercipta iklim lingkungan yang menyenangkan. Kesejahteraan siswa pada jenjang sekolah ini lebih banyak mengarah pada kesejahteraan yang dimaknai sebagai wellbeing yang meliputi having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri), dan health (kesehatan). Adapun manajemen enrolmen yang menyejahterakan mahasiswa cenderung fokus pada aspek bantuan finansial (beasiswa). Oleh karena itu, makna kesejahteraan mahasiswa sering merujuk pada student welfare, yang muncul sebagai pendamping dari student wellbeing. alaupun begitu, kelengkapan layanan kemahasiswaan seperti layanan bimbingan dan konseling, layanan kesejahteraan, unit kegiatan mahasiswa, dan asrama diyakini lebih menyejahterakan mahasiswa secara holistik.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/11893
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV