Show simple item record

dc.contributor.authorSurya, Priadi
dc.date.accessioned2020-03-04T04:45:26Z
dc.date.available2020-03-04T04:45:26Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.citationAkpan, C. (2016). Student Personnel Services in Higher Education. Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/306539890 pada 11 September 2018. Akpan, C. & Onabe, D. B. (2016). Management of Students’ Personnel Services and Sustainable Secondary Education in Calabar Education Zone of Cross River State, Nigeria. Global Journal of Human Resource Management, 4(3), 16-26. Al Anwari, A. M. (2014). Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Adiwiyata Mandiri. Ta’dib, XIX(02), 227-252. Alfinuha, S. & Nuqul, F.L. (2017). Bahagia dalam Meraih Cita-cita: Kesejahteraan Subjektif Mahasiswa Teknik Arsitektur Ditinjau dari Regulasi Emosi dan Efikasi Diri. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 2(1), 12–28 Alma, B. (2005). Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Alma, B. (2008). Pemasaran Jasa Pendidikan yang Fokus pada Mutu. dalam Alma, B. & Hurriyati, R. (eds.). (2008). Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima. Bandung: Alfabeta. Ambarsari, l. & Harun. (2018). Sekolah Ramah Anak Berbasis Hak Anak di Sekolah Dasar. Profesi Pendidikan Dasar, 5(1), 10-19. Andriany, N.F. & Setyawan, I. (2016). Adversity Intelligence dan Kesejahteraan Sekolah Pada Siswa Kelas XI dan XII. Jurnal Empati, 5(1), 24-27. Ardhy, M. I. (2015). Evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Real Time Online Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8(1), 80-94. Arikunto, S. (1986). Pengelolaan Kelas dan Siswa: Sebuah Pendekatan Evaluatif. Jakarta: Rajawali Press. Astuti, D. & Indrawati, E.S. (2017). Kesejahteraan Psikologis Ditinjau dari Status Pekerjaan Ibu Bekerja dan Ibu Tidak Bekerja Pada Siswa di SMA Islam Hidayatullah Semarang. Jurnal Empati, 6(1), 111-114 Barker, B. & Hoskins, K. (2017). Can high-performing academies overcome family background and improve social mobility?, British Journal of Sociology of Education, 38(2), 221-240. Bontrager, B. (2008). A definition and context for current SEM practice. in Bontrager, B. (2008). SEM and Institutional Success: Integrating Enrollment, Finance, and Student Access. Washington, DC: Association of Collegiate Registars and Admisssions Officers. Brooks, S. (2015). Using Campus-Based Financial Aid Strategically. dalam Hossler, D. & Bontrager, B. (2015). Handbook of Strategic Enrollment Management. San Fransisco: Jossey-Bass, A Wiley Brand. Bustari, M. & Rahmawati, T. (2005). Manajemen Peserta Didik. Buku Pegangan Kuliah, FIP UNY. Bustari, M. & Rahmawati, T. (2016). Manajemen Peserta Didik. dalam Jabar, et al. (2016). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Hal. 68-88. Cohen, L. et al. (2007). Research Methods in Education. London: Routledge. Dasrita, Y. et al., (2015). Kesadaran Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata. Dinamika Lingkungan Indonesia, 2(1), 61- 64. Day, C. et al. (2008). Research into the impact of school leadership on pupil outcomes: policy and research contexts, School Leadership and Management, 28(1), 5-25. Diponegoro, A.M. & Ru’iya, S. (2013). Peran Religiusitas Islami dan Kesejahteraan Subyektif Terhadap Pemaafan Remaja Siswa Madrasah Aliyah Negeri III Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling “PSIKOPEGAGOGIA”. II(1). Ditjen PMPTK Depdiknas. (2007). Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik). Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah Pendidikan Menengah. Jakarta: Ditjen PMPTK Depdiknas bekerja sama dengan Australia Indonesia Partnership. Ejeh, E. I. et al. (2016). Management of Student Personnel Services in Nigerian Tertiary Institutions. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 6(3), 01- 06. Fadhilah, et al. (2014). Manajemen Kesiswaan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Cot Gue Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 2(1), 89-96. Firmanto, R. A. (2017). Pengaruh Manajemen Kesiswaan terhadap Disiplin Belajar dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 11(01), 1-8. Handayani, T. et al., (2015). PEMbudayaan Nilai Kebangsaan Siswa Pada Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar Adiwiyata Mandiri. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 3(1), 95-105. Henderson, S. E. (2017). SEM and the Student Journey: the Role of Strategic Enrollment Management in Student Engagement. Strategic Enrollment Management Quarterly, 4(4), 144-155. Hirschy, A. S. (2015). Models of Student Retention and Persistence. dalam Hossler, D. & Bontrager, B. (2015). Handbook of Strategic Enrollment Management. San Fransisco: Jossey-Bass, A Wiley Brand. Hossler, D. (2015). Origins of Strategic Enrollment Management. dalam Hossler, D. & Bontrager, B. (2015). Handbook of Strategic Enrollment Management. San Fransisco: Jossey-Bass, A Wiley Brand. Hutchens, M. K. (2015). Nontraditional Students and Student Persistence. dalam Hossler, D. & Bontrager, B. (2015). Handbook of Strategic Enrollment Management. San Fransisco: Jossey-Bass, A Wiley Brand. Imron, A. (2011). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Indriani, R. (2018). Manajemen Program School Garden Guna Mewujudkan Sekolah Adiwiyata. JMSP: Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 2(2), 89-96. Jaffe, R. & Cowell, J. M. (2014). Approaches for Improving Literature Review Methods. The Journal of School Nursing, 30(4), 236-239. Jones, W. A. (2015). The Persistence of Students of Color. dalam Hossler, D. & Bontrager, B. (2015). Handbook of Strategic Enrollment Management. San Fransisco: Jossey-Bass, A Wiley Brand. Kadir, A. N. J. (2017). Student Personnel Services Administration and Sustainable Education in Nigeria. Pakistan Journal of Educational Research and Evaluation, 2(2), 23-36. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Pedoman Pendidikan Berasrama bagi Peserta Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Pasca Program SM-3T. Jakarta, Indonesia: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Khoirunnisa, A. & Ratnaningsih, I. Z. (2016). Optimisme dan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Empati, 5(1), 1-4. Kristanto, Et Al., (2011). Identifikasi Model Sekolah Ramah Anak (SRA) Jenjang Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Se-Kecamatan Semarang Selatan. Jurnal Penelitian PAUDIA, 1(1), 38-58. Leithwood, K. & Day, C. (2008). The impact of school leadership on pupil outcomes, School Leadership and Management, 28(1), 1-4, Mukhabibah, W. et al. (2017). Kesejahteraan Spiritual pada Mahasiswa Penghafal Al-Qur’an. Jurnal Studia Insani. 5(2), 199-213. Neti, et al. (2018). Strategi Penerapan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan, Kerjasama dan Tanggung Jawab dalam Program Adiwiyata Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 7(3), 1-11. Nurhayati, et al. (2014). Hubungan Perfeksionisme Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Siswa Akselerasi. Jurnal Ecops : Jurnal Ilmu Psikologi, 1(4) Nwakpa, P. (2015). Student Personnel Management: A Panacea for Effective Secondary School Administration in Nigeria. Quest Journals: Journal of Research in Humanities and Social Science, 3(5), 62-64. OECD. (2015). PISA 2015 key findings for Indonesia. Diunduh dari http://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-indonesia.htm pada 23 September 2018. Oktaria, D. (2013). Persepsi Siswa tentang Manajemen Peserta Didik di SMK Tri Dharma Kosgoro 2 Padang. Bahana Manajemen Pendidikan, 1(1), 329-338. Prihatin, E. (2011). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. Puri, A. et al. (2016). Analisis Manajemen Peserta Didik Pada Taman Kanak-Kanak Se- Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 3(1). Puspitasari, I. N. N. (2017). Menuju Sekolah Ramah Anak Holistik – Integratif Melalui Learning Organization. Madrasah, 9(2), 107-129. Rizkasari, O. N. (2017). Kesejahteraan Siswa di Sekolah Studi Komparasi pada Sekolah yang Mengimplementasikan Program Pendidikan Sekolah Adiwiyata dan Belum Mengimplementasikan Program Pendidikan Sekolah Adiwiyata di SMP. Publikasi Ilmiah Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/53782/1/PUBLIKASI%20ILMIAH.pdf Roza, Y. & Lutfi, R. B. N. (2016). Pelaksanaan Program Sekolah Berwawasan Gender di Propinsi Riau. Marwah, XV(2), 173-188. Sari, R. N. et al. (2015). Manajemen Kesiswaan di MTs Darul A’mal Metro. Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan, 3(1). Sartika, W., et al. (2013). Masalah-Masalah Interaksi Sosial Siswa dengan Teman Sebaya di Sekolah. Konselor: Jurnal Ilmiah Konseling, 2(1), 141-145. Safarina, N. A. (2016). Hubungan Harga Diri dan Optimisme dengan Kesejahteraan Subjektif ada Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Medan Area. Analitika, 8(2), 99-107. Sayfouri, N. (2014). An Alternative Method of Literature Review: Systematic Review in English Language Teaching Research. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 98 (2014), 1693 – 1697. Senowarsito & Ulumuddin, A. (2012). Implementasi Pendidikan Ramah Anak dalam Konteks Membangun Karakter Siswa di Sekolah Dasar Negeri di Kota Semarang. Media Penelitian Pendidikan, 6(1), 1-15. Setyawan, I. & Dewi, K. S. (2015). Kesejahteraan Sekolah Ditinjau dari Orientasi Belajar Mencari Makna dan Kemampuan Empati Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Psikologi Undip, 14 (1), 9-20. Shapiro, D. & Dundar, A. (2015). New Context for Retention and Persistence. dalam Hossler, D. & Bontrager, B. (2015). Handbook of Strategic Enrollment Management. San Fransisco: Jossey-Bass, A Wiley Brand. Sulistyowati, R., et al., (2017). Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 4(1), 97-108. Sunardjo, S. & Tanjung, B. A. (2001). Pengeloaan Peserta Didik. dalam Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI. (2001). Pengantar Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI. Hal. 70-91. Sururi & Nasihin, S. (2009). Manajemen Peserta Didik. dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan FIP UPI. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal. 203-228. Utami, M. S. (2009). Keterlibatan dalam Kegiatan dan Kesejahteraan Subjektif Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 36(2), 144-163. Vaismoradi, M. et al. (2013). Content analysis and thematic analysis: Implications for conducting a qualitative descriptive study. Nursing and Health Sciences (15), 398–405. Vaismoradi, M. et al. (2016). Theme development in qualitative content analysis and thematic analysis. Journal of Nursing Education and Practice, 6(5), 100-110. Wibowo, D.E. (2010). Sekolah Berwawasan Gender. Muwazah, 2(1), 189-196. Zali, A. et al. (2016). Masalah yang Dihadapi Siswa Sekolah Dasar Negeri 005 Desa Baru Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 3(1), 1-9. Ziskin, M. et al., (2015). The Role of the Institution in Increasing College Student Persistence. dalam Hossler, D. & Bontrager, B. (2015). Handbook of Strategic Enrollment Management. San Fransisco: Jossey-Bass, A Wiley Brand.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-250-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11893
dc.description.abstractPendidikan saat ini dikhawatirkan terperangkap dalam euforia pencapaian hasil belajar yang berupa tes terstandardisasi, dan abai terhadap kesejahteraan siswa/mahasiswa. Artikel ini merupakan gagasan yang dipaparkan berdasarkan kajian pustaka (literature review) yang dilengkapi dengan analisis tematik (thematic analysis). Kesejahteraan peserta didik hendaknya diupayakan sejak awal mereka masuk ke lembaga pendidikan hingga lulus. Manajemen peserta didik dan manajemen enrolmen mengatur kebutuhan peserta didik selama mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan. Istilah manajemen peserta didik lebih dikenal sebagai pengelolaan siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah, adapun istilah manajemen enrolmen merupakan pengelolaan mahasiswa di perguruan tinggi. Kesuksesan peserta didik sejatinya tidak hanya dipandang pada ukuran akademik yang distandarkan, seperti nilai ujian akhir sekolah dan indeks prestasi mahasiswa, namun juga bagaimana peserta didik merasa kebutuhannya terpenuhi semasa pendidikannya. Manajemen peserta didik yang menyejahterakan siswa di sekolah digerakkan oleh pimpinan sekolah yang mendorong sumber daya manusia dan memberdayakan sumber daya layanan siswa sehingga tercipta iklim lingkungan yang menyenangkan. Kesejahteraan siswa pada jenjang sekolah ini lebih banyak mengarah pada kesejahteraan yang dimaknai sebagai wellbeing yang meliputi having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri), dan health (kesehatan). Adapun manajemen enrolmen yang menyejahterakan mahasiswa cenderung fokus pada aspek bantuan finansial (beasiswa). Oleh karena itu, makna kesejahteraan mahasiswa sering merujuk pada student welfare, yang muncul sebagai pendamping dari student wellbeing. alaupun begitu, kelengkapan layanan kemahasiswaan seperti layanan bimbingan dan konseling, layanan kesejahteraan, unit kegiatan mahasiswa, dan asrama diyakini lebih menyejahterakan mahasiswa secara holistik.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Psikologi UMS 2018id_ID
dc.titleManajemen Peserta Didik dan Manajemen Enrolmen untuk Menyejahterakan Siswa/Mahasiswa di Lembaga Pendidikanid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record