dc.identifier.citation | Daonil, 2012. Implementasi Lean Manufacturing Untuk Eliminasi Waste Pada Lini Produksi Machining Cast Wheel Dengan Menggunakan Metode Wam Dan Valsat. Jakarta. Deng, X., Chen, Q., Jiang, D., 2013. Application of Fishbone Chart Analysisi Method in Prevention for Steam Turbine Overspeed Accident. Guangdong Electric Power. Science Direct: 20(02), 73-77. Ettik Febri Dwi Susanti, 2017. Implementasi Lean Manufacturing Dalam Meminimalkan Non Value Added Pada Proses Produksi Fine Flexible Packaging. Surabaya. Gaspersz, Vincent, 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service. Industries: Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. [1] Hines, P., & Taylor, D. 2000. Going Lean. UK: Lean Enterprise Research Centre Cardiff Business School. [2] Luo, Y., Huang, S., Cao, S., 2007. Application of Improved fishbone diagram in the Operation Management. Industrial Engineering Journal 25(02), 138-141. Rawabdeh, I. 2005. A model for the assessment of waste in job shop environments. International Journal of Operations & Production Management, Vol. 25 No. 8, pp. 800- 822. Varzakas, T. (2016). HACCP and ISO22000: Risk Assessment in Conjunction with Other Food Safety Tools Such as FMEA, Ishikawa Diagrams and Pareto. Encyclopedia of Food and Health, Science Direct : 295–302. doi:10.1016/b978-0-12-384947-2.00320-2. Wilson, L. (2010). How to Implement Lean Manufacturing. New York: The McGraw-Hill Companies,Inc. Yuri, M. Z. dan Rahmat N. 2013. TQM Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri. Jakarta: PT. Indeks. | id_ID |
dc.description.abstract | Persaingan dalam dunia industri menjadi semakin ketat dan kuat terutama pada industri
manufaktur, dimana perusahaan industri tersebut dituntut untuk lebih kompetitif sehingga
mampu bersaing dengan para competitor yang ada saat ini. Di dalam usaha peningkatan
produktivitas yang efektif dan efisien, perusahaan harus mengetahui aktivitas yang dapat
meningkatkan nilai tambah produk (value added), mengurangi berbagai pemborosan (waste)
dan memperpendek lead time. PT XYZ adalah adalah salah satu industri manufaktur yang
bergerak di industri minuman yang membutuhkan proses produksi yang panjang. Saat proses
produksi berlangsung, tak jarang PT XYZ mengalami beberapa kendala dan masalah yang
menghambat proses produksinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menentukan waste utama
yang berpengaruh besar dalam keseluruhan proses yang selanjutnya dilakukan upaya
perbaikan. Suatu identifikasi yang sistematis dan terus menerus dalam eliminasi waste dapat
meningkatkan efisiensi, produktivitas dan daya saing. Metode lean manufacturing dengan
waste assessment model (WAM) merupakan cara yang efektif dalam penyelesaian
permasalahan yang terjadi dan pengoptimalan performansi pada sistem dan proses produksi.
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan 4 waste prioritas yang harus dilakukan perbaikan
agar sistem produksi PT XYZ lebih efisien dan efektif. Beberapa rekomendasi diberikan sesuai
dengan waste yang ada. | id_ID |