Identifikasi Arsitektur Toraja sebagai Bentuk Pertahanan-Situasional pada Gereja Toraja Jemaat Surabaya
View/ Open
Date
2020Author
Suciningtyas, Rizki Chona'ah
Khikmiyah, Lalilatul
Ulah, Zumrotul
Metadata
Show full item recordAbstract
Toraja menjadi salah satu suku asal Sulawesi Selatan yang memiliki
beragam kebudayaan yang terwujud dalam berbagai aspek, diantaranya
nilai-nilai, adat istiadat, hingga arsitekturnya. Salah satu arsitektur khas
suku Toraja adalah Banua Tongkonan yaitu rumah tradisional panggung
dengan atap melengkung seperti perahu. Tongkonan merupakan tempat
tinggal penguasa adat sebagai tempat berkumpul dan menjadi sumber
rujukan serta penyelesaian masalah bagi masyarakat. Nenek moyang suku
Toraja merupakan penganut kepercayaan Aluk Todolo. Namun sejak
Belanda datang untuk menyebarkan agama Kristen, masyarakat pun
banyak yang beralih memeluk agama tersebut. Masyarakat Toraja
penganut agama kristen sepakat untuk mendirikan institusi gereja yang
bernama Gereja Toraja. Gereja Toraja ini tersebar di berbagai wilayah di
Indonesia, salah satunya Surabaya. Penelitian ini membahas tentang
identifikasi arsitektur tradisional toraja pada fasad bangunan Gereja
Toraja Jemaat Surabaya sebagai bentuk pertahanan dari kebudayaan
Toraja di luar wilayahnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif untuk
dianalisa aspek arsitekturnya khususnya aspek fisik yang diaplikasikan
pada fasad bangunan gereja toraja. Dari hasil metode ini diperoleh
pembuktian bahwa Gereja Toraja Jemaat Surabaya mengaplikasikan
beberapa aspek arsitektur tradisional toraja yang terepresentasi lewat
arsitektur pertahanan-situasional. Arsitektur pertahanan-situasional
berupa aspek fisik yaitu tapak dan citra (image) bangunan.