dc.contributor.author | Suciningtyas, Rizki Chona'ah | |
dc.contributor.author | Khikmiyah, Lalilatul | |
dc.contributor.author | Ulah, Zumrotul | |
dc.date.accessioned | 2020-08-04T04:35:17Z | |
dc.date.available | 2020-08-04T04:35:17Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.citation | Gantini, Christina. (2014). Arsitektur ‘Bale Banjar’ Adat Sebagai Representasi Arsitektur Pertahanan Masyarakat Denpasar di Bali. Seminar Nasional Arsitektur Pertahanan 2014. Krier, Rob. (1988). Architectural Composition (1988). London: Academy Edition. Lullulangi, Mithen dan Sampebua, Onesimus. (2007). Arsitektur Tradisional Toraja. Makassar: Badan Penerbit UNM. Oktawati, Andi Eka dan Wasilah Shabuddin. “Karakter Tektonika Rumah Tongkonan Toraja”. Seminar Arsitektur Nusantara 4. Panggalo dan Rani Markus. (2008). Tata Gereja: Gereja Toraja. Tana Toraja: PT SULO Salam, Sofyan, Muh. Saleh Husain dan Tangsi. (2017). “Makna Simbolik Motif-Hias Ukir Toraja”. Jurnal Ilmiah Seni dan Budaya Panggung 20 Sir, Mohammad Mochsen. (2015). “Pengetahuan Tektonika Arsitektur Tongkonan”. Seminar Nasional & Lokakarya Nasional Pemahaman Sejarah Arsitektur. Universitas Negeri Gorontalo. Rahayu, Weni. (2017). Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja. Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Van Gennep, Arnold. (1972). The Rites of Passage. Routledge Chapman London. Zaid, A.A. (2004). Toraja: Simbolisme Unsur Visual Rumah Tradisional, Ombak. Yogyakarta. | id_ID |
dc.identifier.issn | 2721-8686 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/12056 | |
dc.description.abstract | Toraja menjadi salah satu suku asal Sulawesi Selatan yang memiliki
beragam kebudayaan yang terwujud dalam berbagai aspek, diantaranya
nilai-nilai, adat istiadat, hingga arsitekturnya. Salah satu arsitektur khas
suku Toraja adalah Banua Tongkonan yaitu rumah tradisional panggung
dengan atap melengkung seperti perahu. Tongkonan merupakan tempat
tinggal penguasa adat sebagai tempat berkumpul dan menjadi sumber
rujukan serta penyelesaian masalah bagi masyarakat. Nenek moyang suku
Toraja merupakan penganut kepercayaan Aluk Todolo. Namun sejak
Belanda datang untuk menyebarkan agama Kristen, masyarakat pun
banyak yang beralih memeluk agama tersebut. Masyarakat Toraja
penganut agama kristen sepakat untuk mendirikan institusi gereja yang
bernama Gereja Toraja. Gereja Toraja ini tersebar di berbagai wilayah di
Indonesia, salah satunya Surabaya. Penelitian ini membahas tentang
identifikasi arsitektur tradisional toraja pada fasad bangunan Gereja
Toraja Jemaat Surabaya sebagai bentuk pertahanan dari kebudayaan
Toraja di luar wilayahnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif untuk
dianalisa aspek arsitekturnya khususnya aspek fisik yang diaplikasikan
pada fasad bangunan gereja toraja. Dari hasil metode ini diperoleh
pembuktian bahwa Gereja Toraja Jemaat Surabaya mengaplikasikan
beberapa aspek arsitektur tradisional toraja yang terepresentasi lewat
arsitektur pertahanan-situasional. Arsitektur pertahanan-situasional
berupa aspek fisik yaitu tapak dan citra (image) bangunan. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020 | id_ID |
dc.title | Identifikasi Arsitektur Toraja sebagai Bentuk Pertahanan-Situasional pada Gereja Toraja Jemaat Surabaya | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |