dc.identifier.citation | Badan Pusat Statistik. (2019). Kabupaten Boyolali dalam Angka. Boyolali: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik. (2019). Kecamatan Banyudono dalam Angka. Boyolali: Badan Pusat Statistik. Bappeda Kabupaten Boyolali. (2011). Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Boyolali. Boyolali : BAPPEDA. Barreto, Mario dan I.G.A. Ketut Giantari. (2015). Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Panas di Desa Marobo, Kabupaten Bobonaro, Timor Leste. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 4(11), 773- 796 Cooper, Fketcher, J., Gilbert, D., & Wanhill, S. (1995). Tourism, Principles and. Prantice. London: Logman. Guyer, Freuler. Handbuch Des Schweizerischen Volkswirtschaft. Dalam Pendit, Nyoman. (1990). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pt Pradnya Paramita. Jan L. Ronchetti. (2011). An Integrated Balanced Scorecard Strategic Planning Model for Nonprofit Organizations, Vol. 1 Iss. 1, 2011, pp. 2535, Karyono, A. (1997). Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo. Leiper, P. (1990). Tourism Management. Melbourne: RMIT Press Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia. Octaviany, Tuty. (2019). Sektor Utama Ekonomi Nasional, Pariwisata Akan Menjadi Penghasil Devisa Terbesar, (Online), (https://www.inews.id/travel/destinasi/sekt or-utama-ekonomi-nasional-pariwisataakan- menjadi-penghasil-devisa-terbesar) diakses 28 November 2019. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2017. Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Boyolali Tahun 2017-2032. Boyolali. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa Beta. Sugiyono. (2001). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 2009. Tentang Kepariwisataan. Jakarta Yoeti, Oka. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa. | id_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan potensi dan merumuskan
strategi pengembangan umbul guyangan sebagai objek daya tarik wisata di Desa
Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan
sample 40 orang yang berasal dari pemerintah yaitu perangkat desa, tokoh
masyarakat dan pengunjung. Metode pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan penyebaran kuesioner. Selanjutnya data yang telah terkumpul
dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Berdasarkan
hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa faktor internal yang menjadi
kelebihan Umbul Guyangan adalah adanya daya tarik alam dan buatan, lokasi
strategis dan aksesibilitas yang mudah dicapai. Sedangkan faktor eksternal yang
menjadi peluang adalah adanya program Desa Bendan terkait pembangunan
umbul guyangan sebagai destinasi wisata, dukungan dan kesediaan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pengembangan wisata. Dari hasil analisa SWOT
menunjukkan bahwa rekomendasi strategi pengembangan objek wisata Umbul
Guyangan adalah dengan melakukan pengembangan wisata ke arah ekowisata,
memperbaiki fasilitas dan sarana prasarana, mengembangkan atraksi dan
kegiatan wisata yang dapat dilakukan membuat paket wisata, serta membentuk
pengelola wisata yang melibatkan masyarakat. | id_ID |