Show simple item record

dc.contributor.authorWidyastuti, Sri
dc.contributor.authorNatalia, Dita Ayu Rani
dc.date.accessioned2020-08-08T03:42:39Z
dc.date.available2020-08-08T03:42:39Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationMacdonald, Angus J. (2002). Struktur dan Arsitektur Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. Manurung, Pamonangan. (2012). Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. Yogyakarta : Penerbit Andi. Panero, Julius & Zelnik, Martin. (1979). Human Dimension & Interior Space. New York : Whitney Library of Design. Puspantoro, Benny. (1996). Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat Rendah. Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022 Lagro, James A. (2007). Site Analysis : A Contextual Approach to Sustainable Land Planning and Site Design Second Edition. Hoboken : John Wiley & Sons, Inc.id_ID
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12080
dc.description.abstractKota merupakan kawasan tata ruang yang memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan masyarakat publik. Kemajuan pembangunan kota berpengaruh pada tingkat kaualitas kehidupan masyarakatnya. Yogyakarta merupakan kota yang berhasil dalam kemajuan pembangunan. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki status Istimewa sekaligus menjadi kota yang memiliki ibu kota itu sendiri yaitu Yogyakarta. Sehingga tidak diragukan lagi tingkat kemajuan dalam hal pembangunan dan masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya wadah untuk mendalami tentang tata kota melalui pemeran dan aspirasi. Meningkatnya jumlah peminat dalam mengunjungi galeridi kota Yogyakarta dan perkembangan kota menjadi salah satu ide dasar dalam perancangan Planning Gallery dalam lingkup wilayah dan kota melalui keberhasilan yang telah dicapai kota Yogyakarta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penataan tata kota lingkungan serta pentingnya menjaga lingkungan terkait tata kota. Objek perancangan menggunakan pendekatan Edukatif dan Rekreatif, dimana Rekreatif dalam arsitektur menciptakan suasana bergembira danmenyenangkan. Sedangkan edukatif yaitu pembelajarandan pengetahuan yang berkembang terus meneru.kemudian dari pendekatan tersebut diambil prinsip yang berkaitan, sehingga akan diterapkan pada objek perancangan untuk mengatasi masalah desain dan fungsi objek secara umum. Metode perancangan yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan memberikan gambaran tentang wadah perancangan wilayah kota berdasarkan pendekatan rekreatif dan edukatif. Analisis yang dilakukan dikombinasikan dengan lingkungan objek perancangan dan program ruang berdasarkan fungsi edukasi serta rekreasi yang disesuaikan dengan poin analisis, terkait dengan analisis tapak, ruang, bentuk, utilitas dan struktur. Hasil analisisadalah konsep terkait dengan tanggapan bangunan terhadap kondisi tapak yang di sesuaikan dengan program ruang. Konsep utilitas dan stuktur yang memudahkan pencapaian dan aksesbilitas pengguna. Melalui penerapan pendektan edukatif dan rekreatif dalam perancangan Planning Gallery diharapkan dapat meningkatkan pengetahuanpada masyarakat publik.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020id_ID
dc.titlePenerapan Edukatif dan Rekreatif dalam Perancangan Jogja Planning Gallery di Yogyakartaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record