Show simple item record

dc.contributor.authorPratiwi, Widya
dc.contributor.authorNatalia, Dita Ayu Rani
dc.date.accessioned2020-08-10T04:34:37Z
dc.date.available2020-08-10T04:34:37Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationAmericn Heritage Dictionary. (2006). Ariestadi. (2008). 255. Beckley, R. M. (1981). Theatre Facility Impact Study, Volume 1: Theater Facilities: Guidelines and Strategies. Center of Architecture and Urban Planning Research Monographs . University of Wisconsin Milwaukee. Carpenter dalam Seni Teater Jilid 2. (2008). Chiara, J. D. (Singapore). Time-Saver Standards For Building Types: 2nd edition. 1983: National Printers Lt. Doelle, L. E. (1990). Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga. EKSPLORASI ARSITEKTUR TRADISIONAL KALIMANTAN BARAT .(2016) Eksplorasi Arsitektur Tradisional Melayu . (2006). Prodi Arsitektur Universitas Tanjungpura. Guruvalah. (2008). Modul Seni Budaya Sekolah Menengah Kejuruan. samarinda: SMK Negeri 1 . John M. Echols dan Hassan Shadily. (1987). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: : Gramedia. KBBI. (n.d.). Koentjaraningrat. (1990 ). Mentalitas dan Pembangunan. Krier, L. (n.d.). 1971. Mayer, H. B., & 1)., R. p. (1949). “Theatre and Auditoriums” , . New York: Reinhold publishing corporation (hal 1). Tamrin. (2008). Zain), (. (2003). Analisis Bentuk dan Ruang pada Rumah Melayu Tradisional di Kota Sambas. Jakarta.id_ID
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12107
dc.description.abstractTaman Budaya Kalimantan Barat merupakan wadah bagi pelaku seni dan budaya. Merupakan pusat aktivitas budaya terbesar di provinsi Kalimantan Barat. Taman Budaya ini tidak pernah di perbaiki sedikit pun hingga sekarang. Mengingat Kalimantan Barat memiliki suku Melayu dan suku Dayak yang sangat dominan, setiap tahunnya Kalimantan Barat memiliki event kebudayaan dan minat sanggar yang semakin meningkat. Pada kenyataannya gedung Taman Budaya Kalimantan Barat ini mengalami penurunan fungsi karena kapasitas pengguna semakin meningkat dan banyak bagian-bagian struktur utama memiliki kerusakan yang fatal, seperti rangka atap yang rapuh dikarenakan menggunakan kayu dan dinding yang bolong/retak dikarenakan tidak menggunakan batu bata, sehingga tidak dapat digunakan untuk kegiatan sebagaimana mestinya dalam jangka panjang. Pendekatan Neo-Vernakular mengambil dari analisa Rumah Tradisional Suku Melayu Kalimantan Barat. Dengan tujuan untuk menanam unsur-unsur tradisional yang tidak dapat dilupakan begitu saja. Mengambil filosofi dan kebiasaan yang terdapat dari Rumah Tradisional Suku Melayu Kalimantan Barat. Hasil dari perancangan ini adalah membuat gedung yang layak untuk seniman di Kalimantan Barat khusus nya Kota Pontianak.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020id_ID
dc.titlePendekatan Neo-Vernakular pada Redesign Taman Budaya Kalimantan Baratid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record