Analisis Produktivitas Beton Ready Mix di Banten dan Jawa Barat untuk Proyek Infrastruktur
View/ Open
Date
2020Author
Harkhoni, Andi
Hardjasaputra, Harianto
Simanjuntak, Manlian
Metadata
Show full item recordAbstract
Saat ini Indonesia tengah mempercepat pembangunan infrastruktur nasional di berbagai
daerah yang ada di Tanah Air. Hal ini dapat dilihat pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang memiliki kebutuhan pembiayaan infrastruktur
sampai Rp4.769 triliun. Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas di era pemerintahan
Presiden Joko Widodo, pemerintah memiliki target pembangunan infrastruktur nasional jalan
tol sepanjang 1000km hingga tahun 2019. Target tersebut tersusun dalam daftar Proyek
Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Dalam menunjang Proyek
Strategis Nasional terutama dalam bidang Infrastruktur tentu membutuhkan material
konstruksi yang banyak, misalnya seperti Beton Ready Mix yang menjadi salah satu bahan
pokok dalam pelaksaan proyek tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan Beton Ready Mix pada
Proyek Infrastruktur tentunya kemampuan setiap perusahaan berbeda-beda, karena
kemampuan pada setiap perusahaan dipengaruhi oleh kecermatan dalam pengelolaan
material, alat yang digunakan, biaya produksi maupun material dan lokasi pabrik terhadap
proyek yang akan disupplai. Metode dalam penelitian ini akan menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif dalam penyelesaian permasalahan penelitian. Permasalahan dalam
penelitian ini akan menyelesaikan beberapa hal, antara lain yaitu:Variabel Produksi Beton
Ready Mix yang paling berpengaruh dalam produktivas yaitu X1=Efisien dan X3=Kualitas.
Faktor yang dapat menghambat dalam produksi Beton Ready Mix terhadap proyek
Infrastruktur yaitu X1.1 = Pengadaan material selelu tepat waktu dan tersedia saat
dibutuhkan, X1.8 = Disediakan Kantin/ Tempat makan, X2.1 = Pekerja di Pabrik mempunyai
loyalitas terhadap perusahaan, X3.7 = Sebelum bekerja ada pengarahan mengenai metode
kerja oleh supervisor dan X4.6 = Safety officer selalu memberi pengarahan tentang
keselamatan kerja.