Analisis Aspek Pemasaran Proyek Infrastruktur di Indonesia (Studi Kasus: Proyek Pembangkit Listrik Skala Kecil, PLTMH Sulawesi Selatan)
View/ Open
Date
2020Author
Simanjuntak, Manlian Ronald A.
Rinaldi, Runsa
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan infrastruktur merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi nasional. Infrastruktur
menjadi salah satu aspek penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Lebih dari itu,
infrastruktur juga merupakan salah satu faktor penting penentu dalam pemerataan
pembangunan dan kesejahteraan. Berikut ada beberapa jenis infrastruktur antara lain: jalan,
bandara udara, jalur keretaapi, pelabuhan, air bersih, energi dll. Pada dasarnya strategi
pemasaran kontraktor dapat dibagi dalam lima cara yaitu pemilihan pasar, produk, harga,
distribusi, dan promosi. Perbedaan dalam hal cara penyusunan rencana pemasaran pada
kontraktor besar, menengah, dan kecil, tampaknya tidak membuat pendekatan strategi
pemasaran mereka secara umum berbeda satu sama lainnya. Ada beberapa permasalahan
dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses bisnis proyek infrastruktur, apa saja faktor dan
variabel aspek pemasaran proyek infrastruktur dan apa hasil analisis pengaruh aspek
pemasaran dalam meningkatkan kinerja biaya operasional proyek infrastruktur. Metodologi
penelitian ini menggunakan beberapa teori dan rumus rumus perhitungan dari berbagai sumber
baik data primer yang didapat dengan memberikan kuesioner ke para responden maupun
sekunder yang didasari oleh peraturan-peraturan yang sesuai dengan pembahasan serta
mengumpulkan data-data melalui jurnal, literarutur dan buku-buku terkait pemasaran
infrastruktur. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada beberapa faktor aspek pemasaran
yang mempengaruhi kinerja biaya operasinoal diantaranya yang dominan adalah X35 (perlu
dilakukan pengelompokkan pasar berdasarkan jenis usaha), X15 (diperlukan kesiapan alat kerja
dan material), X1 (diperlukan pemahaman proses produksi), X28 (diperlukan kepastian jenjang
karir), X13 (perlu kecukupan modal kerja), X23 (diperlukan birokrasi yang efektif dalam
pengambilan keputusan), variabel X21 (diperlukanpenempatan posis alat kerja yang tepat).