Analisis Asimetri Vektor dari Gerak Sunspot di Belahan Utara dan Selatan Matahari pada Siklus Aktivitas ke 23
dc.contributor.author | Widodo, Nanang | |
dc.date.accessioned | 2020-09-22T05:51:39Z | |
dc.date.available | 2020-09-22T05:51:39Z | |
dc.date.issued | 2020-08 | |
dc.identifier.citation | David H, Hathaway (2015): The Solar Cycle, Living. Rev. Solar. Phys. 12, 2015, 4, DOI.10.1007/Irsp-2015-4 Derek A. Lamb: Measurements of Solar Differntial Rotation and Meridional Circulation from Tracking of Photospheric Magnetic Features, The Astrophysical Journal, 836: 10 (11pp), 2017 February 10. J.K. William, (1978): Exploration of the solar system. Mac Millan Publishing Co. Inc, NewYork Lucio Paterno, 2010: the solar differential rotation: a historical view, Astrophys Space Sci (2010) 328: 269–277, DOI 10.1007/s10509-009- 0218-0 N. Widodo: (2008), Pemodelan kurva rotasi diferensial surya dari sunspot di belahan utara matahari siklus ke 22, LAPAN SPD Watukosek, Prosiding Seminar Nasional Matematika IV, Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya, 13 Desember 2008, hal 131 – 139. ISBN 978- 979-96152. N. Widodo: (2011), Assimetri pergerakan grup-grup sunspot di lintang utara dan selatan matahari pada siklus ke 22., Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY, hal 107-110, ISSN 0853-0823, di UNSOED Purwokerto 9 April 2011. Poljancic Beljan et. Al.(2014), An Analysis of The Solar Differentiap Rotation from The KanzelHoeh Sunspot Drawings, Cent. Eur. Astrophys. Bull. 38 (2014) 2, 87 – 93. ISSN 1845 - 8319 Stix, M.(1989): The Sun’s Differential Rotation, Reviews in Modern Astronomy, v. 2, (1989), p 248 – 266. SAO/ NASA Astrophysics Data System (ADS) Solar Rotation, diakses dari http://scied.ucar.edu/sun-features-regions Sunspot cycles, diakses dari www.solarsystemcentral.com/sunspot_cycles_page.html | id_ID |
dc.identifier.issn | 2656-0615 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/12194 | |
dc.description.abstract | Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi yang berwujud plasma. Dengan kondisi tersebut, maka permukaan matahari menjadi labil. Pada setiap awal siklus, kemunculan sunspot umumnya pada lintang tinggi +/- 40 oLU/ LS dan di akhir siklus sunspot berada di sekitar ekuator. Pada interval 0 – 40 derajat di belahan utara maupun selatan akan dibagi dalam 8 zona. Pada saat sunspot berevolusi di cakram Matahari, posisi sunspot (obujur, olintang) harian digunakan untuk mengetahui pergeseran sunspot. Pergeseran posisi sunspot disebabkan oleh pengaruh rotasi diferensial di Matahari. Dimana kecepatan rotasi (angular) setiap ketinggian lintang (zona) akan berbeda. Sunspot bergerak dari timur ke arah barat (obujur) dan utara/selatan (olintang) per hari merupakan implementasi vektor. Dengan distribusi sunspot di belahan utara dan selatan Matahari juga tidak simetris akan menyebabkan rotasi diferensial sunspot tidak simetris juga. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V 2020 | id_ID |
dc.title | Analisis Asimetri Vektor dari Gerak Sunspot di Belahan Utara dan Selatan Matahari pada Siklus Aktivitas ke 23 | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V 2020
STEAM Education: An Innovative Approach in Teaching Mathematics Comprehensively