Identifikasi Morfologi dan Pertumbuhan Bakteri pada Cairan Terfermentasi Silase Pakan Ikan
View/ Open
Date
2020-07Author
Wardhani, Adeline Kusuma
Uktolseja, Jacob L.A.
Djohan, D
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan pakan ikan di Indonesia menunjukkan peningkatan seiring dengan bertambahnya kapasitas produksi dan konsumsi ikan oleh masyarakat. Salah satu faktor yang mendukung peningkatan produksi pakan ikan ialah pemanfaatan bahan baku dari tanaman lokal umbi singkong (Manihot esculenta) dan daun turi (Sesbania grandiflora). Bahan baku lokal tersebut diproses melalui fermentasi menjadi silase tanaman yang dapat digunakan sebagai pakan ikan. Pembuatan pakan ikan dari silase tanaman akan memperpanjang masa simpan dan meningkatkan kualitas pakan. Cairan terfermentasi dapat digunakan sebagai inokulum silase silase karena cairan terfermentasi mengandung kelompok bakteri asam laktat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi morfologi bakteri yang tumbuh dalam cairan terfermentasi serta mengetahui pertumbuhan bakteri selama 24 jam dan 48 jam cairan terfermentasi silase pakan ikan. Cairan terfermentasi dibuat dari umbi singkong (yang dijemur 2 hari) dan daun turi yang dihaluskan kemudian diinkubasi secara anaerob selama 4 hari (CT4). Bakteri dari CT4 diinokulasikan pada medium agar dan setelah 48 jam dilakukan streaking jenis-jenis untuk identifikasi morfologi. Perhitungan pertumbuhan bakteri dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri yang terbentuk (CFU) pada medium agar selama 24 jam dan 48 jam cairan terfermentasi (CT4). Pada penelitian ini diperoleh tiga jenis bakteri dalam cairan terfermentasi (CT) dengan ciri morfologi koloni yang berbeda. Koloni bakteri A berbentuk bulat, putih kekuningan dan tepi rata. Koloni bakteri B berbentuk iregular, putih susu dan tepi bergelombang. Koloni bakteri C berbentuk bulat, putih susu dan tepi rata. Rata-rata jumlah koloni bakteri A sebesar 23,33 CFU/mL pada 24 jam dan 33,33 CFU/mL pada 48 jam. Rata-rata jumlah koloni bakteri B sebesar 13,17 CFU/mL pada 24 jam dan 17,67 CFU/mL pada 48 jam. Rata-rata jumlah koloni bakteri C sebesar 8,33 CFU/mL pada 24 jam dan 11,5 CFU/mL pada 48 jam. Koloni bakteri A menunjukkan pertumbuhan tertinggi yang diduga karena mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi CT4 pada suhu kamar.