PERILAKU TINDAK TUTUR BERBAHASA PEMIMPIN DALAM WACANA RAPAT DINAS: KAJIAN PRAGMATIK DENGAN PENDEKATAN JENDER
Abstract
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perbedaan
karakteristik pemggunaan bahasa secara pragmatik dengan menggunakan metode
jender. Penelitian ini secara khusus untuk memaparkan perbedaan penggunaanbentuk ujaran bahasa antara pimpinan laki-laki dan dan perempuan dalam pertemuan
resmi Pemerintah Kota Madya Surakarta. Penelitiian ini menggunakan metode
kualitatif dan merupakan penelitian studi kasus. Sumber data meliputi semua individu
yang memimpin institusi degan jabatan eselon IV-II, kantor dan kantor cabang di
Pemerintah Kota Madya Surakarta berdasarkan purposive sampling dan criterion based
selection. Data penelitian berupa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan laki-laki dan
perempuan dalam pertemuan resmi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
perekaman, catat, observasi, dan kerjasama dengan informan. Analisis data
menggunakan analisis eksistensi dengan mengacu pada analisis pragmatik yang
menekankan analisis means-end dan heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ujaran yang diucapkan oleh pimpinan perempuan dalam pertemuan-pertemuan resmi
cenderung bersifat ekspresif, simpatik dan rogative (bersifat nyanyian) sedangkan
ujaran pimpinan laki-laki cenderung bersifat direktif. Ujaran ekspresif dan simpatik
yang diucapkan oleh papa pimpinan perempuan dimaksudkan untuk menyenangkan
orang lain dan mereka kurang kompetitif sebab mereka tidak mengarah pada
kebutuhan penutur melainkan pada kebutuhan pendengar. Ujaran direktif pimpinan
laki-laki cenderung bersifat konfrontatif dan kompetitif serta lebih mengarah pada
kebutuhan penutur daripada pendengar. Ujaran rogative yang diucapkan oleh para
pimpinan perempuan cenderung dalam bentuk pertanyaan karena mereka merasa
tidak yakin apakah pilihan kata yang mereka gunakan keliru ata kurang diterima
pada pendengar dengan menggunakan teknik non-literal tak langsung. Akan tetapi,
ujaran rogative para pimpinan laki-laki cenderung dalam bentuk menanyakan sesuatu
yang bersifat literal, rasional dan langsung pada inti permasalahannya.