• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Kajian Linguistik dan Sastra*
    • Volume 21 No. 2, Desember 2009
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Kajian Linguistik dan Sastra*
    • Volume 21 No. 2, Desember 2009
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERILAKU TINDAK TUTUR BERBAHASA PEMIMPIN DALAM WACANA RAPAT DINAS: KAJIAN PRAGMATIK DENGAN PENDEKATAN JENDER

    Thumbnail
    View/Open
    kls_21_2_2009_5_harun_joko_prayitno.pdf (57.68Kb)
    Date
    2009-12
    Author
    Prayitno, Harun Joko
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perbedaan karakteristik pemggunaan bahasa secara pragmatik dengan menggunakan metode jender. Penelitian ini secara khusus untuk memaparkan perbedaan penggunaanbentuk ujaran bahasa antara pimpinan laki-laki dan dan perempuan dalam pertemuan resmi Pemerintah Kota Madya Surakarta. Penelitiian ini menggunakan metode kualitatif dan merupakan penelitian studi kasus. Sumber data meliputi semua individu yang memimpin institusi degan jabatan eselon IV-II, kantor dan kantor cabang di Pemerintah Kota Madya Surakarta berdasarkan purposive sampling dan criterion based selection. Data penelitian berupa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan laki-laki dan perempuan dalam pertemuan resmi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik perekaman, catat, observasi, dan kerjasama dengan informan. Analisis data menggunakan analisis eksistensi dengan mengacu pada analisis pragmatik yang menekankan analisis means-end dan heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan perempuan dalam pertemuan-pertemuan resmi cenderung bersifat ekspresif, simpatik dan rogative (bersifat nyanyian) sedangkan ujaran pimpinan laki-laki cenderung bersifat direktif. Ujaran ekspresif dan simpatik yang diucapkan oleh papa pimpinan perempuan dimaksudkan untuk menyenangkan orang lain dan mereka kurang kompetitif sebab mereka tidak mengarah pada kebutuhan penutur melainkan pada kebutuhan pendengar. Ujaran direktif pimpinan laki-laki cenderung bersifat konfrontatif dan kompetitif serta lebih mengarah pada kebutuhan penutur daripada pendengar. Ujaran rogative yang diucapkan oleh para pimpinan perempuan cenderung dalam bentuk pertanyaan karena mereka merasa tidak yakin apakah pilihan kata yang mereka gunakan keliru ata kurang diterima pada pendengar dengan menggunakan teknik non-literal tak langsung. Akan tetapi, ujaran rogative para pimpinan laki-laki cenderung dalam bentuk menanyakan sesuatu yang bersifat literal, rasional dan langsung pada inti permasalahannya.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1246
    Collections
    • Volume 21 No. 2, Desember 2009

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV