dc.description.abstract | Konsentrasi belajar didukung oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu asupan gizi. Asupan gizi
memenuhi 15-30% kebutuhan kalori dalam sehari. Namun, sebanyak 26,1% remaja Indonesia hanya
sarapan dengan susu, teh, dan air putih. Sarapan memberi zat gizi yang dibutuhkan untuk berpikir.
Faktor pendukung konsentrasi belajar lainnya adalah aktivitas fisik yang cukup. Aktivitas fisik yang
cukup meningkatkan saturasi oksigen dan aliran darah ke otak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sarapan dan aktivitas fisik terhadap tingkat konsentrasi belajar siswa peserta
program “Aksi Bergizi”di salah satu SMA di wilayah Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif observasional analitik jenis cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster
random sampling sebanyak 60 sampel. Absensi Sarapan Sehat digunakan sebagai alat ukur untuk
Sarapan Sehat, International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk aktivitas fisik dan Grid
Concentration Test untuk konsentrasi belajar. Analisis data bivariat Chi-square didapatkan hasil
Sarapan Sehat terhadap konsentrasi belajar dan aktivitas fisik terhadap konsentrasi belajar memiliki
nilai p=0,007 dan p=0,029 (p<0,05 signifikan). Analisis data multivariat menggunakan uji regresi
logistik. Sarapan Sehat (OR=8,387) menjadi faktor dominan yang mempengaruhi konsentrasi belajar
dibanding aktivitas fisik (OR=3,610). Kesimpulan dari penelitian ini Sarapan Sehat dan aktivitas fisik
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi belajar, dan Sarapan Sehat memiliki
pengaruh lebih dominan untuk konsentrasi belajar. | id_ID |