dc.description.abstract | Penerapan 5D BIM dalam proyek konstruksi diyakini dapat memberikan manfaat terhadap kinerja biaya
proyek konstruksi. Di Indonesia, 5D BIM sudah mulai di terapkan di proyek konstruksi, terutama pada
konstruksi Bangunan Gedung dan Infrastruktur, namun penerapan dan manfaatnya belum maksimal.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas tiga permasalahan penelitian yaitu: Apa saja yang
menjadi faktor dan variabel penghambat penerapan 5D BIM pada proyek konstruksi, apa saja faktor dan
variabel penghambat signifikan, serta yang terakhir apa rekomendasi perbaikannya. Metode Penelitian
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan melakukan penyebaran kuestioner kepada
responden, analisis statistik dengan bantuan SPSS untuk uji validitas dan realibilitas, dan pengolahan
data dengan perhitungan RII untuk mendapatkan lima faktor penghambat yang signifikan, yaitu
Kurangnya staff yang qualify untuk mengadopsi teknologi 5D BIM, tingginya kebergantungan dengan
ketepatan dan kelengkapan gambar detail karena mempengaruhi keakuratan estimasi biaya, banyaknya
gambar dari perancang design yang tidak lengkap sehingga perhitungan biaya menjadi tidak lengkap,
lama waktu yang dihabiskan untuk penyusunan BoQ pada proyek yang besar, dan Kurangnya standar
atau protokol yang mendukung penerapan 5D BIM . Setelah itu dilakukan analisis penyebab dan
treatment untuk variabel penghambat tersebut dengan kajian literatur dan interview pakar. Setelah itu,
dilakukan penarikan kesimpulan terhadap rekomendasi perbaikan bagi variabel penghambat tersebut.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui treatment yang dapat dilakukan agar penerapan 5D
BIM semakin baik dan memberikan manfaat maksimal bagi proyek konstruksi di Indonesia. | id_ID |