INFEKSI SALURAN KEMIH ET CAUSA BAKTERI DIPLOCOCCUS GRAM NEGATIF EKSTRASELULER DENGAN FIMOSIS
View/ Open
Date
2021-02Author
Hudini, Delima Anggraini
Saroh, Siti Ariffatus
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi paling sering pada anak dan menjadi
penyebab kedua morbiditas penyakit infeksi setelah infeksi saluran nafas. Morbiditas jangka
panjang ISK berupa cedera ginjal dan terbentuknya jaringan parut saluran kemih atas sehingga
terjadi disfungsi ginjal, hipertensi dan penyakit ginjal kronis pada anak. Prevalensi ISK pada anak
yang demam sebesar 10,8% dan sebanyak 28.57% anak laki-laki dengan ISK mengalami fimosis.
Obstruksi anatomis pada fimosis menyebabkan stasis urin dan merupakan faktor predisposisi ISK
pada anak. Tulisan ini membahas anak laki-laki berusia 3 tahun 6 bulan dengan pembengkakan
dan kemerahan pada ujung penis. Keluhan lain berupa rasa ingin buang air kecil terus-menerus
dengan pancaran air kencing kecil dan terasa sakit. Pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu tubuh
37.9⁰C, laju pernafasan 26x/menit, denyut nadi 119x/menit. Pemeriksaan inspeksi genitalia,
tampak edema dan eritem pada ujung penis, lubang preputium kecil dan tidak dapat diretraksi
melewati corona glandis. Didapatkan sekret putih kekuningan pada ujung orifisium uretra
eksterna. Pemeriksaan urinalysis didapatkan leukosit dan epitel dalam urin. Hasil swab genitalia
dengan pengecatan gram ditemukan Diplococcus gram negatif ekstraseluler, leukosit dan epitel.
Pasien diberikan terapi IVFD D5 ¼, injeksi cefotaxime, diikuti sirkumsisi.