Show simple item record

dc.contributor.authorHudini, Delima Anggraini
dc.contributor.authorSaroh, Siti Ariffatus
dc.date.accessioned2021-10-12T02:50:21Z
dc.date.available2021-10-12T02:50:21Z
dc.date.issued2021-02
dc.identifier.issn2721-2882
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12760
dc.description.abstractInfeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi paling sering pada anak dan menjadi penyebab kedua morbiditas penyakit infeksi setelah infeksi saluran nafas. Morbiditas jangka panjang ISK berupa cedera ginjal dan terbentuknya jaringan parut saluran kemih atas sehingga terjadi disfungsi ginjal, hipertensi dan penyakit ginjal kronis pada anak. Prevalensi ISK pada anak yang demam sebesar 10,8% dan sebanyak 28.57% anak laki-laki dengan ISK mengalami fimosis. Obstruksi anatomis pada fimosis menyebabkan stasis urin dan merupakan faktor predisposisi ISK pada anak. Tulisan ini membahas anak laki-laki berusia 3 tahun 6 bulan dengan pembengkakan dan kemerahan pada ujung penis. Keluhan lain berupa rasa ingin buang air kecil terus-menerus dengan pancaran air kencing kecil dan terasa sakit. Pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu tubuh 37.9⁰C, laju pernafasan 26x/menit, denyut nadi 119x/menit. Pemeriksaan inspeksi genitalia, tampak edema dan eritem pada ujung penis, lubang preputium kecil dan tidak dapat diretraksi melewati corona glandis. Didapatkan sekret putih kekuningan pada ujung orifisium uretra eksterna. Pemeriksaan urinalysis didapatkan leukosit dan epitel dalam urin. Hasil swab genitalia dengan pengecatan gram ditemukan Diplococcus gram negatif ekstraseluler, leukosit dan epitel. Pasien diberikan terapi IVFD D5 ¼, injeksi cefotaxime, diikuti sirkumsisi.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProceeding Book National Symposium and Workshop Continuing Medical Education XIVid_ID
dc.titleINFEKSI SALURAN KEMIH ET CAUSA BAKTERI DIPLOCOCCUS GRAM NEGATIF EKSTRASELULER DENGAN FIMOSISid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record