dc.identifier.citation | Atkinson, R, Smith, E, & Bem, D. (1997). Pengantar Psikologi. Diterjemahkan oleh Dr. Widjaya Kusuma. Batam : Interaksara. Bramantyo. (2002). Hubungan Antara Pendidikan Seks dari Orang Tua dengan Pengendalian Perilaku Seksual Remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Brown, E. (1997). Types of affairs. http: // www. Affairs-help.com/ 1 five types. Html/. Departemen Agama RI (2005). Fenomena yang terjadi dalam kasus perselingkuhan. http:/ /www.google.com/search?hl=id&lr=&q=pdf Diakses pada tanggal 10 Januari 2009. Layton-Tholl, D. (2000). extramarital affairs : what is the allure? Article :posted in the america online extramarrital affairs forum. http : //members. Ad. com/ affairlady/ affair. Html. Medved, D. (1998). Do kids ever reciver completely from a parent’s Affair. Denver : Crystalinks.Mu’tadin. (2002). Strategi Coping (on-line). Diperoleh dari http //: www.e.psikologi.com. Diakses 27 Oktober 2008. Pramudi, A dan Lasmono, H. (2003). Coping Stress pada Etnik Bali, Jawa, dan Sunda. Journal Anima Indonesia Psikological. Vol 18, No 4, 326-340. Nasution. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsim. Nugrahini, Ethika. (2006). Strategi Coping Menghadapi Pidana Mati pada Terpidana Mati. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rodriguez, H &Arnold, C. (1998). A Snapshot Children & Divorce. New York : Center For Law and Social Policy. Tiara, S. (1993). Hubungan Stres Kerja Dengan Perilaku Selingkuh Pada Suami. www. Google.com.http://www.skripsitesis.com.Pdf- Doc.Htm. Diakses 5 November 2008. Zeidner, M & Endler, S. (1996). Handbook of coping: Theory, research, application. New York : John Wiley & Sons. | en_US |
dc.description.abstract | Perselingkuhan merupakan salah satu penyebab ketidak harmonisan dalam keluarga.
Remaja yang menjadi korban perilaku selingkuh ayah banyak sekali mengalami masalah psikologis
dalam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pemilihan strategi Coping yang tepat dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi remaja akhir terhadap perilaku selingkuh ayah. Penelitian
ini bertujan untuk mengetahui dinamika psikologis dan starategi Coping yang dilakukan remaja
akhir dalam menghadapi perilaku selingkuh ayah. Adapun sampel penelitian ini adalah remaja
akhir yang memiliki ayah dengan perilaku selingkuh dan bertempat tinggal di Jakarta Barat. Jumlah
informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, yaitu terdiri dari 4 orang informan utama dua
pria dan dua wanita dengan berdasarkan karakteristik sebagai berikut; a) remaja akhir berusia
antara 18 sampai 24 tahun; b). belum menikah; c). berdomisili di Jakarta Barat; 4 orang informan
pendukung dan 2 orang remaja awal satu pria dan satu wanita berusia antara 12 sampai 15
tahun. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi
sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis induktif deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dinamika psikologis remaja terhadap perilaku selingkuh ayah adalah marah
dan sedih dengan perilaku selingkuh ayah. Strategi Coping yang digunakan remaja akhir dalam
menghadapi perilaku selingkuh ayah adalah Problem Focused Coping, dimana remaja akhir
bercerita dengan orang-orang terdekat, sedangkan pada remaja awal melakukan Emotional Focused
Coping, dimana remaja awal hanya menangis dan merenung dalam menghadapi masalah. | en_US |