PERAN ORANGTUA DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS AGAMA (RELIGIOUS IDENTITY FORMATION) REMAJA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran orangtua dalam pembentukan identitas
agama remaja. Penelitian dilakukan dengan mewawancarai 10 subyek yang terbagi dalam 2
kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 5 orang subyek yang memiliki identitas foreclosure dan
kelompok kedua terdiri dari 5 orang subyek yang memiliki identitas achievement. Berdasarkan
hasil analisis data pada kelompok subyek dengan identitas agama foreclosure, ditemukan bahwa
kedua orangtua dari masing-masing subjek berusaha menerapkan ajaran agama secara total dan
berusaha melaksanakan ibadah baik yang wajib maupun sunah. Kondisi keberagamaan kedua
orangtua kemudian menyebabkan kedua orangtua berusaha menanamkan nilai-nilai agama pada
anak (subyek). Pada kelompok dengan status identitas agama achievement memiliki kedua orangtua
yang salah satu dari kedua orangtuanya yaitu ayah tidak/ kurang melaksanakan ajaran. Berkaitan
dengan cara orangtua dalam menanamkan nilai agama pada anak (remaja), ditemukan bahwa
orangtua pada subyek kelompok foreclosure menggunakan cara yang lebih beragam dibanding
orangtua pada subyek kelompok achievement. Cara-cara yang digunakan orang tua pada kelompok
foreclosure adalah pengajaran langsung, penerapan aturan, pemberian nasihat, pemberian hadiah
ketika anak melaksanakan aturan atau perintah orangtua, pemberian hukuman, pemberian contoh,
pemberian peringatan, diskusi, ajakan melaksanakan ibadah, dan menyediakan guru mengaji.
Sedangkan cara yang digunakan orangtua pada kelompok achievement adalah mengajarkan hal–
hal pokok dalam agama atau terkait peribadatan, memberikan contoh, memberikan peringatan,
menyuruh anak melakukan ibadah, dan menyediakan guru agama.