Show simple item record

dc.contributor.authorWahyuningsih, Hepi
dc.date.accessioned2012-05-15T03:20:59Z
dc.date.available2012-05-15T03:20:59Z
dc.date.issued2009-05
dc.identifier.citationBevis, C and Okagaki, L. (1999). Relations between Parents’ and Daughters’ Beliefs. Journal of Genetic Psychology, 160, 3, 303Cornwall, M. (1989). The Determinants of Religious Behavior: A Theoritical Model and Empirical Test. Social Forces, 68, 2, 572 – 592. DeGenova,. M.K. (2002). Intimate Relationships, Marriage, and Family. New York: McGraw- Hill Flum, H. and Lavi-Yudelevitch, M. (2002). Adolescents Relatedness And Identity Formation: A Narrative Study. Journal Of Social And Personal Relationship, Vol. 19, No. 4, 527-548. Francis, L.J. (1993). Parental Influence and Adolescent Religiosity: a Study of Church Attendance and Attitude toward Christianity among Adolescents 11 to 12 and 15 to 16 Years Old. International Journal for the Psychology of Religion, 3, 4, 241. Fulton, A.S. (1997). Identity Status, Religious Orientation, And Prejudice. Journal of Youth and Adolescence. Vol. 26, No. Issue 1, 1-11. Hodge, D.R., Cardenes, P., Montoya, H., (2001). Substance Use: Spirituality And religious Participation As protective Factors Among Rurals Youths. Social Work Research, Vol. 25, No. 3, 153. Kumru, A. and Thompson, R.A. (2003). Ego Identity Status And Self Monitoring Behavior In Adolescents. Journal Of Adolescent Research, Vol.18, No. 5, 481-495 Mason, W.A., and Windle, M. (2001). Family, Religious, School and Peer Influences on Adolescent Alcohol Use: A Longitudinal Study. Journal of Studies on Alcohol. Vol 62, Issue1, Page Number: 44 Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 11, No. 1, Mei 2009 : 47-57Mullis, R. L, Brailsford, J.C., and Mullis, A.K,. (2003). Relational Between Identity Formation And Family Characteristics Among Young Adults. Journals of Family Issues. Vol 24, No. 28, 966-980 Purdie, N., Tripcony, P., Boulton-Levis G., Fanshawe, J., and Gunstone, A. (2000). Positive Self Identity For Indegenous Students And Its Relationship To School Outcomes. Queensland University Of Technology Reis, O. and Youniss, J. (2004). Patterns In Identity Change And Development In Relationship With Mothers And Friends. Journal Of Adolescent Research, Vol. 19, No. 1, 31-44 Rummens, J. A., (2001). An Interdiciplinary Overwiew Of canadian research Of identity In Etnocultural, Racial, Religious, and Linguistic Diversity And Identity Seminar. From Http://www. metropolis.net. Santrock, J.W.. (2001). Adolescence. New York : McGraw-Hill, Inc. Sprinthall N.A., and Collins W.A. (1995). Adolescent Psychology. New York: McGraw-Hill, Inc. BNN. (2004). Situasi Permasalahan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba. Diambil dari h t t p : / / w w w. b n n . g o . i d / f i l e / s t a t i s t i k / Himpunan%20hasil%Lit%20BNN%20200320 &202004.pdf. pada 15/03/2006. Http:// ncc.jogja.go.idKementrian Pemberdayaan Perempuan. (2004). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Program Pemberdayaan Perempuan Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di 5 Propinsi. Diambil dari http://www.menegpp.go.id menegpp. php?cat=detail&id=kualitas&dat=9. Pada 15/03/2006 Kompas. (2005). Di Serang, Ada Pabrik Ekstasi Terbesar Ketiga di Dunia. Diambil dari http:// www.kompas.com/metro/news/0511/11/ 203549.htm pada 15/03/2006. Kompas. (2005). Pabrik Ekstasi Digerebek, Beroperasi sejak Februari 2005. Diambil dari http:// www.kompas.com/kompas-cetak/0511/25/ metro/2240312.htm pada 15/03/2006. Media Indonesia. (2002). Memberantas Napza dengan Ketahanan Keluarga. Diambil dari http:// www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/ 2002-November/000440.html pada 15/03/ 2006 Media Indonesia. (2006). Kejari Cibinong Musnahkan Pabrik Ekstasi Jasinga. Diambil dari Media Indonesia Online pada 15/03/2006 Suara Merdeka.. (2006). __________________. Diambil dari http://www. suara merdeka.com/ harian/0602/28/n as15.htm pada 15/03/2006en_US
dc.identifier.issn0854-2880
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1433
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran orangtua dalam pembentukan identitas agama remaja. Penelitian dilakukan dengan mewawancarai 10 subyek yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 5 orang subyek yang memiliki identitas foreclosure dan kelompok kedua terdiri dari 5 orang subyek yang memiliki identitas achievement. Berdasarkan hasil analisis data pada kelompok subyek dengan identitas agama foreclosure, ditemukan bahwa kedua orangtua dari masing-masing subjek berusaha menerapkan ajaran agama secara total dan berusaha melaksanakan ibadah baik yang wajib maupun sunah. Kondisi keberagamaan kedua orangtua kemudian menyebabkan kedua orangtua berusaha menanamkan nilai-nilai agama pada anak (subyek). Pada kelompok dengan status identitas agama achievement memiliki kedua orangtua yang salah satu dari kedua orangtuanya yaitu ayah tidak/ kurang melaksanakan ajaran. Berkaitan dengan cara orangtua dalam menanamkan nilai agama pada anak (remaja), ditemukan bahwa orangtua pada subyek kelompok foreclosure menggunakan cara yang lebih beragam dibanding orangtua pada subyek kelompok achievement. Cara-cara yang digunakan orang tua pada kelompok foreclosure adalah pengajaran langsung, penerapan aturan, pemberian nasihat, pemberian hadiah ketika anak melaksanakan aturan atau perintah orangtua, pemberian hukuman, pemberian contoh, pemberian peringatan, diskusi, ajakan melaksanakan ibadah, dan menyediakan guru mengaji. Sedangkan cara yang digunakan orangtua pada kelompok achievement adalah mengajarkan hal– hal pokok dalam agama atau terkait peribadatan, memberikan contoh, memberikan peringatan, menyuruh anak melakukan ibadah, dan menyediakan guru agama.en_US
dc.subjectformasi identitas religiusen_US
dc.subjectsosialisasi religiusen_US
dc.titlePERAN ORANGTUA DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS AGAMA (RELIGIOUS IDENTITY FORMATION) REMAJAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record