• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi
    • Volume 11 No 1 , Mei 2009
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi
    • Volume 11 No 1 , Mei 2009
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    COPARENTING PADA KELUARGA MUSLIM

    Thumbnail
    View/Open
    9Khotimatun_Naimah_Volume 11 No. 1 Mei 2009.pdf (140.2Kb)
    Date
    2009-05
    Author
    Na’imah, Khotimatun
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Keluarga merupakan bagian terkecil dari sebuah komunitas masyarakat. Dalam keluarga, minimal terdapat ayah, ibu dan anak. Perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain perbedaan keluarga dan pengasuhan (parenting). Saat ini, fokus dan perhatian orangtua tidak lagi tertuju ke rumah, walaupun dengan alasan yang berbeda-beda. Salah satu alasannya adalah karena ayah dan ibu sama-sama bekerja. Pengasuhan anak yang sedang berkembang dewasa ini adalah dengan coparenting, dimana orangtua bekerja bersama-sama dalam membesarkan anak. Kerjasama suami-istri dalam hal ini berperan sebagai orangtua dalam hal pengasuhan anak ini dalam agama Islam dekat kepada istilah ta’awuun. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami coparenting yang dilakukan oleh orangtua muslim yang sama-sama bekerja/doubleearner family. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan penelitian berjumlah 5 pasang dan merupakan pasangan muslim yang sama-sama bekerja serta terdapat variabilitas informan penelitian berdasarkan tempat bekerjanya serta ada tidaknya pembantu pengasuh dalam keluarga tersebut. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi checklist pada anak. Data kemudian diolah dengan menggunakan analisis tema. Hasil yang dapat diperoleh antara lain mengenai latar belakang pengasuhan yang diterima oleh orangtua yang mempengaruhi pengasuhan anak, coparenting yang terjadi serta pemahaman mengenai perkembangan anak. Ibu menjadi peran utama dalam pengasuhan anak. Meskipun begitu, pembagian tugas pengasuhan dilakukan sewajarnya, dibiarkan berjalan dengan sendirinya dan ada sikap saling menyadari kesibukan satu sama lain. Pembagian peran pengasuhan anak didasarkan pada siapa yang lebih memiliki kelonggaran waktu untuk membantu pengasuhan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1437
    Collections
    • Volume 11 No 1 , Mei 2009

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV