dc.identifier.citation | Adiputra, N 1998. Metodologi Ergonomi. Monograf Bahan Kuliah Program Magister Ergonomi- Fisiologi Kerja, Denpasar, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Bridger, 1995. Introduction to Ergonomic. Singapore McCraw-Hill Inc Carayon, P. 1995. Effect of Computer System Performance and Other Work Stressor on Strain of Office Workers. Dalam Anzai, Y.K. Ogawa dan H. Mori (eds.), Proceedings of the Sixth International Conference on Human-Computer Interaction, 2, 693-698. Tokyo:Elseiver. Jeffrey, A. Jr. 2003. Computer Vision Syndrome. Available from http://www.healthycomputing.com/articles/computer_vision_syndrome.htm. Accessed on October 13th 2005 Manuaba, A. 1992. Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas. Makalah disajikan pada Seminar Produktivitas Tenaga Kerja yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja Departemen Kesehatan RI dan ILO di Jakarta, 30 Januari. | en_US |
dc.description.abstract | Di UPT – PSTKP (Unit Pelaksana Teknis – Pengembangan Seni dan
Teknologi Keramik dan Porselin) Bali hampir setiap ruangan dilengkapi sebuah
komputer, kecuali dalam ruangan rapat, ruangan laboratorium, dan ruangan produksi.
Para operator komputer tersebut biasanya melaksanakan tugas sehari-harinya di depan
komputer tidak lebih dari dua jam, lalu beralih ke pekerjaan lain yang tidak
menggunakan komputer dan selanjutnya melanjutkan lagi pekerjaannya dengan
komputer. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa jenuh, penat, dan kelelahan di
mata selama bekerja di depan komputer. Bila dilihat dari sisi keefektivitan tenaga
operator, cara kerja seperti ini sudah jelas tidak menguntungkan bagi lembaga karena
waktu kerja terbuang dan sudah pasti kaitannya pada produktivitas yang tidak optimal.
Kondisi tersebut tentu tidak sesuai dengan konsep ergonomi. Salah satunya adalah
tidak tercapainya peningkatan produktivitas. Dalam ergonomi dikenal istilah keluhan
subjektif, yaitu tanda-tanda yang menyatakan adanya kelelahan yang dialami orang
akibat beban kerja yang membebaninya oleh karena interaksi pekerja dengan jenis
pekerjaannya, rancangan tempat kerja, peralatan kerja, dan lingkungan kerja.
Kelelahan dibedakan dalam tiga kategori yaitu menurunnya aktivitas, menurunnya
motivasi, dan adanya kelelahan fisik akibat keadaan umum. Jenis penelitian ini adalah
cross-sectional dengan rancangan pre and post test group design, melibatkan sepuluh
orang operator sebagai subjek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
kelelahan 30 items of rating scale. Pendataan dilakukan sebelum dan setelah 2 jam
kerja. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t-paired pada tingkat kemaknaan α =
0,05. Hasilnya adalah operator komputer yang bekerja selama 2 jam mengalami
peningkatan kelelahan secara umum sebesar 37,29%; pelemahan aktivitas kerja sebesar
39,08%; pelemahan motivasi kerja sebesar 28,64% dan meningkatnya kelelahan fisik
sebesar 42,15%. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya pengaturan irama kerja
dan diterapkan istirahat pendek 5 – 10 menit setiap 1 jam kerja agar kondisi operator
pulih dari rasa lelah, dan perbaikan stasiun kerja sesuai antropometri operator. | en_US |