Show simple item record

dc.contributor.authorSundari, Komang Nelly
dc.date.accessioned2012-05-15T07:15:47Z
dc.date.available2012-05-15T07:15:47Z
dc.date.issued2011-12
dc.identifier.citationAdiputra, N 1998. Metodologi Ergonomi. Monograf Bahan Kuliah Program Magister Ergonomi- Fisiologi Kerja, Denpasar, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Bridger, 1995. Introduction to Ergonomic. Singapore McCraw-Hill Inc Carayon, P. 1995. Effect of Computer System Performance and Other Work Stressor on Strain of Office Workers. Dalam Anzai, Y.K. Ogawa dan H. Mori (eds.), Proceedings of the Sixth International Conference on Human-Computer Interaction, 2, 693-698. Tokyo:Elseiver. Jeffrey, A. Jr. 2003. Computer Vision Syndrome. Available from http://www.healthycomputing.com/articles/computer_vision_syndrome.htm. Accessed on October 13th 2005 Manuaba, A. 1992. Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas. Makalah disajikan pada Seminar Produktivitas Tenaga Kerja yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja Departemen Kesehatan RI dan ILO di Jakarta, 30 Januari.en_US
dc.identifier.issn1412-6869
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1446
dc.description.abstractDi UPT – PSTKP (Unit Pelaksana Teknis – Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin) Bali hampir setiap ruangan dilengkapi sebuah komputer, kecuali dalam ruangan rapat, ruangan laboratorium, dan ruangan produksi. Para operator komputer tersebut biasanya melaksanakan tugas sehari-harinya di depan komputer tidak lebih dari dua jam, lalu beralih ke pekerjaan lain yang tidak menggunakan komputer dan selanjutnya melanjutkan lagi pekerjaannya dengan komputer. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa jenuh, penat, dan kelelahan di mata selama bekerja di depan komputer. Bila dilihat dari sisi keefektivitan tenaga operator, cara kerja seperti ini sudah jelas tidak menguntungkan bagi lembaga karena waktu kerja terbuang dan sudah pasti kaitannya pada produktivitas yang tidak optimal. Kondisi tersebut tentu tidak sesuai dengan konsep ergonomi. Salah satunya adalah tidak tercapainya peningkatan produktivitas. Dalam ergonomi dikenal istilah keluhan subjektif, yaitu tanda-tanda yang menyatakan adanya kelelahan yang dialami orang akibat beban kerja yang membebaninya oleh karena interaksi pekerja dengan jenis pekerjaannya, rancangan tempat kerja, peralatan kerja, dan lingkungan kerja. Kelelahan dibedakan dalam tiga kategori yaitu menurunnya aktivitas, menurunnya motivasi, dan adanya kelelahan fisik akibat keadaan umum. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dengan rancangan pre and post test group design, melibatkan sepuluh orang operator sebagai subjek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kelelahan 30 items of rating scale. Pendataan dilakukan sebelum dan setelah 2 jam kerja. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t-paired pada tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasilnya adalah operator komputer yang bekerja selama 2 jam mengalami peningkatan kelelahan secara umum sebesar 37,29%; pelemahan aktivitas kerja sebesar 39,08%; pelemahan motivasi kerja sebesar 28,64% dan meningkatnya kelelahan fisik sebesar 42,15%. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya pengaturan irama kerja dan diterapkan istirahat pendek 5 – 10 menit setiap 1 jam kerja agar kondisi operator pulih dari rasa lelah, dan perbaikan stasiun kerja sesuai antropometri operator.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectkelelahan fisiken_US
dc.subjectpelemahan aktivitasen_US
dc.subjectpelemahan motivasi.en_US
dc.titleKELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS – PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALIen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record