dc.identifier.citation | Bafile, Cara. (2010). Twenty-Five Activities for Building Student Character, School "Community". Education World®. Battistich, Victor. (2008). Voices: A practitioner’s perspective. Character education, prevention, and positive youth development. Journal of Research in Character Education. Vol 6 (2), pp. 81-90. Britzman, Mark. (2005). Improving Our Moral Landscape via Character Education: An Opportunity for School Counselor Leadership. ASCA. Professional School Counseling. February 2005. 293-295. Depdiknas. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Gladding, Samuel. (2009). Counseling: A Comprehensive profession. Macmillan, USA. Hackney, Harold., Cormier, Sherry. (2009). The professional counselor.: a process guide to helping. 6th edition. Pearson, USA. Homan, Wendy. (2002). Toward a safe and caring curriculum: A new look at character education. Department of Elementary Education. University of Alberta, Edmonto. Lexmond, Jen., Reeves, Richard. (2009). Building Character. Demos, London, UK. Lloyd, Courtnye., Berlin, Lisa. (2007). Research on Adolescent Development, Competence, and Character. Center for Child and Family Policy, Duke University Magy Seif El-Nasr, Leslie Bishko, Vernica Zammitto, Michael Nixon, Huaxin Wei, and V. Athanasios. (2009). Believable charactes. In Borko Furht (Editor). Handbook of Digital Media in Entertainment and Arts. (SCI), Chapter 22. McLeod, John. (2003). Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Terjemahan. Prenada Media Group, Jakarta. Narvaez, Darcia. (2002). The Expertise of Moral Character. University of Notre Dame, USA. Smith, Matthew. (2006). Contemporary Character Education. Principles Leadership. Vol.6, no. 5, pp. 16-20 Stein, Rita., et al. (2000). Connecting Character to Conduct: Helping Stundents do the Right Things. Published by The Association for Supervision Curriculum Development. Stiff-Williams, Helen. (2010). Widening the lens to teach character education alongside standards curriculum. The Clearing House. Vol.83, 115-120. Wilson, Elaine., Forbes, Sheila., (2007). Building Character. Division of Agricultural Sciences and Natural Resources, Oklahoma State University, USA. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan pasal 3, UU Sisdiknas
No.20/2003 adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Konselor, sebagai salah satu
dari dari kualifikasi pendidik (berdasarkan UU No.20/2003 Pasal 1 ayat 6,
Depdiknas, 2008) mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan
karakter siswa di sekolah. Menurut Bafile (2010) bahwa dalam
pembentukan karakter terdapat enam pilar yaitu trustworthiness, respect,
responsibility, fairness, caring dan citizenship. Dalam menjalankan
perannya, konselor di sekolah perlu memiliki pemahaman terhadap enam
pilar pembentuk karakter tersebut. Selain itu konselor memiliki
kompetensi akademik, kompetensi professional dan juga beberapa
kompetensi lain yang diharapkan dapat membantu pembentukan karakter
siswa di sekolah. Studi yang dilakukan Llyod & Berlin (2007)
menyebutkan bahwa karakter remaja yang menerima perubahan positif
dan meningkatkan karakternya dapat mengurangi perilaku yang tidak
baik seperti kenakalan remaja. Britzman (2005) mengemukakan bahwa
konselor sekolah yang professional berpotensi untuk mendorong siswa
memiliki karakter yang kuat, meningkatkan prestasi siswa dan
menjadikan suasana sehat di sekolah. Artikel ini membahas tentang
enam pilar dalam pembentukan karakter, kompetensi-kompetensi
konselor dan peran konselor di sekolah dalam pembentukan karakter
siswa melalui program pendidikan karakter. | en_US |