dc.identifier.citation | BPS (Biro Pusat Statistik). (2010). Jumlah Pencari Kerja di Indonesia. Jakarta. Hamid, I. (2011). Pendidikan Karakter Sebagai Pilar bangsa. Teras Jogja, JogjaTV, 20 Mei. Lestari, R. & Lestari, S. (2006). Pelatihan Berpikir Optimis Untuk Mengubah Perilaku Koping Pada Mahasiswa. Jurnal Psikodinamik, The Indonesian Journal of Psychology, 7(2), 1 – 10. McClean, I. (2000). Optimism as a Vital Sign. www.ianmcclean.com.ais. Puskar, K.R., Bernando,L.M., Ren, D., Haley, T.M., Tark, K.H., Switala, J. & Siemon, L. (2010). Self Esteem and Optimism In Rural Youth. Contemporary Nurse, 34 (2), 190- 198. Scheier, M.F., Carver, C.S. & Bridges, M.F. (2001). Optimism, Pessimism and Psychological Well Being. Journal of Personality and Personal Psychology, 7, 422-445. Scioli, A., Samor, C.M., Cambell, T.L., Chamberlin, C.M.,& Macleod, A.R. (1997). Hope, Optimism and Health. Psychological Reports, 81, 723-733. Seligman, M.E.P. (1991). Learned Optimism. How To Change Your Mind And Your Life. New York : Simon and Schuster Inc. -------------------. (1995). The Optimistic Child. New York : Houghton Miflin Company. Srivastava, S., Richards, J.M., McGonigal, K.M., Butler, E.A. & Gross, J.J. (2006). Optimism In Close Relationships : How Seeing Things In A Positive Light Makes Them So. Journal of Personality and Social Psychology, 91(1), 143-153. | en_US |
dc.description.abstract | Seiring dengan proses globalisasi yang serba cepat serta banyaknya
tantangan dan rintangan maka sumber daya manusia sebagai salah satu
potensi bangsa Indonesia dituntut memiliki kesiapan fsik dan psikis serta
berkualitas tinggi, tangguh dan “mumpuni”. Dari tahun ke tahun sumber
daya manusia yang bersaing di dunia kerja semakin meningkat dan
paling banyak dari lulusan perguruan tinggi dan sekolah menengah
(SMA/SMK). Mereka memiliki ketrampilan yang diperoleh dari dunia
pendidikan formal tetapi secara mental masih banyak yang belum
memadai, salah satunya sering merasa pesimis ketika bersaing
memperebutkan pekerjaan. Oleh karena itu sumber daya yang potensial
dan berkualitas selain dibekali dengan ketrampilan vokasional juga perlu
diarahkan cara berpikirnya agar lebih optimis. Berpikir optimis lebih dari
sekedar berpikir positif karena lebih jujur dan realistik dalam melihat
kejadian yang sebenarnya. Berpikir optimis dapat dipelajari, salah
satunya dengan cara pelatihan yang dilakukan oleh orangtua, guru,
pendidik yang lain, psikolog yang berperan sebagai instruktur, fasilitator,
figur model dan evaluator. | en_US |