dc.identifier.citation | Akeroyd, F.M.L. and Hicks, B.J. (1988). “Foamed Bitumen Road Re-cycling.” Journ. of Highways, Volume 56, Number 1933, pp 42, 43, 45. Brennen, M., Tia, M., Altschaeffl, A.G. and Wood, L.E. (1983). “Laboratory Investigation of The Use of Foamed Asphalt for Recycled Bituminous Pavements, In: Asphalt materials, mixtures, construction, moisture effects and sulfur.” Transportation Research Record: 911, pp 80-87, Washington, DC. Jenkins, K.J., de Ven, M.F.C. and de Groot, J.L.A. (1999). “Chaterisation of Foamed Bitumen.” 7th Conference on Asphalt Pavements for Southern Africa (CAPSA). Jenkins, K.J., Molenaar, AAA, de Groot, JLA, van de Ven, MFC. (2002). “Foamed Asphalt Produced Using Warmed Aggregates.” The Association of Asphalt Paving Technologists. Jitareekul, P., Sunarjono, S., Zoorob, S.E., Thom, N.H. (2007). “Early life performance of cement and foamed bitumen stabilised reclaimed asphalt pavement under simulated trafficking.” The Int. Conf. on Sustainable Construction Materials and Technologies, 11-13 June 2007, Coventry UK. Khweir, K. (2006). “Effect of Shelf Life Time on The Performance of Foamed Bitumen Bound Mixtures.” International Society for Asphalt Pavement (ISAP), August 2006, Quebec, Canada. Long, F.M., Theyse, H.L. and Ventura, D.F.C. (2004). “Characterisation of Foamed Bitumen Treated Material from HVS Test Sectio.” CSIR Transportek, PO Box 395, Pretoria, 0001, South Africa. Muthen,K.M. (1999). “Foamed Asphalt Mixes, Mix Design Procedure.” Contract Rep., CR-98/077, June 1999, CSIR Transportek, South Africa. Nunn, M.E. and Thom, N.H. (2002). “Foamix: Pilot Scale Trials and Design Considerations.” Viridis Report VR1, First Published ISSN 1478-0143, Copyright TRL Limited 2002. Sunarjono, S. (2006). “A Study on Fatigue Performance of Reclaimed Asphalt Pavement Stabilised with Foamed Bitumen.” Pros., Seminar Nasional Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Malang, December 2006. Sunarjono, S. (2007). “Tensile Strength And Stiffness Modulus of Foamed Asphalt Applied To A Grading Representative Of Indonesian Road Recycled Pavement Materials.” Jurnal Dinamika Teknik Sipil, Vol. 7, No. 1, Januari 2007, ISSN 1411- 8904. Sunarjono, S., Zoorob, S.E. and Thom, N.H. (2007). “Influence of Foaming Water on The Foaming Process and Resultant Asphalt Mix Stiffness.” 4th International SIIV Congress Palermo, Italy, 12-14 September 2007. Sunarjono, S. (2009). “Investigating Rutting Performance of Foamed Cold-Mix Asphalt Under Simulated Trafficking.” Jurnal Dinamika Teknik Sipil, Vol 9, No. 2, Juli 2009, ISSN: 1411-8904. Sunarjono, S., (2010). “Laboratory Stiffness Characterization of Foamed Cold-Mix Asphalt Using Indirect Tensile Stiffness Modulus Test.” Jurnal Dinamika Teknik Sipil, Vol 10, No. 1, Januari 2010, ISSN: 1411-8904. Widyatmoko, I. and Sunarjono, S. (2007). “Some considerations to implement foamed bitumen technology for road construction in Indonesia.” The 1st Intern.Conference of European Asian Civil Engrg. Forum (EACEF) at Universitas Pelita Harapan, 26 - 27 September 2007. Wirtgen, (2004). Cold Recycling Manual. 2nd edition. ISBN 3- 936215-05-7, Wirtgen GmbH, Hohner Strasse 2.53578 Windhagen, Germany. Wirtgen, (2005). Foamed Bitumen Mix Design Procedure Using The Wirtgen WLB 10 # 147 236.0001. Wirtgen GmbH, Hohner Strasse 2.53578 Windhagen, Germany. | en_US |
dc.description.abstract | Foamed asphalt adalah bahan perkerasan jalan yang pada umumnya diproduksi dengan sistem pencampuran dingin. Selama
proses produksi, bahan aspal diubah ke dalam bentuk foam sebelum disemprotkan terhadap agregat dalam keadaan dingin dan
basah. Sistem pencampuran dingin ini menghasilkan campuran yang sangat berbeda dengan material konvensional hot mix
asphalt. Tulisan ini melaporkan hasil pekerjaan percobaan skala laboratorium terhadap material foamed asphalt, dimulai dengan
pengaturan mesin, produksi foamed bitumen, proses pencampuran dan pemadatan, hingga pengamatan benda uji. Bahan
yang digunakan dalam percobaan adalah batu pecah jenis limestone dan tiga jenis aspal penetrasi yang berbeda. Foamed
bitumen diproduksi menggunakan laboratory foaming plant yaitu jenis Wirtgen WLB 10, sedangkan proses pencampuran
komponen bahan menggunakan Hobart mixer berkapasitas 20 quart dan dipadatkan menggunakan Gyratory compactor.
Tulisan ini memberi penjelasan secara lengkap seluruh tahap proses produksi, yaitu pengaturan alat foaming, pengaturan kecepatan
penyemprotan aspal, produksi foam, proses pencampuran, pemadatan, dan analisis karakteristik benda uji menggunakan
X-Ray scanner. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pengaturan tekanan air dan udara, suhu aspal,
dan kadar air pembusaan merupakan aspek-aspek yang sangat penting dalam proses produksi foamed asphalt agar memberikan
hasil yang baik. Jenis agitator pencampur, waktu pencampuran dan kecepatannya, diketahui sebagai aspek-aspek
yang mempengaruhi kualitas campuran selama proses pencampuran. Sedangkan pengaturan pemadatan, baik pengaturan nilai
kepadatan atau jumlah gyratorynya perlu diperhatikan secara seksama agar mendapatkan karakteristik campuran terbaik. Selebihnya,
percobaan X-Ray scanning memberikan informasi pengetahuan mengenai perbedaan secara visual antara struktur
mekanika foamed asphalt dan hot mix asphalt. | en_US |