• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 10 No. 2, Mei 2010
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 10 No. 2, Mei 2010
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    GROUNDSILL REPLACEMENT ANALYSIS AS PROTECTION FOR BRIDGE ABUTMENT FROM LOCAL SCOUR

    Thumbnail
    View/Open
    _11_ Sucipto-Tugino _Unnes_.pdf (665.3Kb)
    Date
    2010-05
    Author
    Sucipto
    Tugino
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Aliran sungai dapat menyebabkan gerusan yang disebabkan oleh morfologi sungai itu sendiri. Gerusan bisa terjadi pada konstruksi tikungan sungai atau pada bangunan hidrolik. Secara umum untuk meminimalkan gerusan adalah dengan melindungi dasar sungai. Upaya ini juga diarahkan untuk memindahkan lubang gerusan yang dapat meningkatkan risiko lebih jauh pada stabilitas struktural dari bangunan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan groundsill sebagai pelindung. Penelitian tentang jarak penempatan groundsill diterapkan pada gerusan dengan kondisi gerusan air jernih (clear water scour). Kedalaman gerusan diamati pada waktu tertentu, masing-masing internal 180 menit dan digunakan alat sirkulasi flume dengan dasar kaku, juga abutmen dari kayu yang dimensinya adalah La = 12 cm, B = 8 cm dan H = 30 cm . Sedangkan pengendali gerusan digunakan groundsill dari kayu. Pada penelitian ini menggunakan material pasir dengan dimensi butiran yang berbeda-beda, ada bahan A dan bahan B dengan d50 = 0,51 mm dan 0,36 mm, dan berat jenisnya 2,99 gram/cm3 yang ditaburkan di sepanjang saluran tersebut. Kecepatan pada percobaan ini bervariasi yaitu V1 = 0,22 m / s dan V2 = 0,19 m / s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material dasar dan parameter lainnya dapat mempengaruhi kedalaman gerusan dan pola gerusan. Sedangkan penempatan grounsill sebagai pelindung dari gerusan. Untuk debit yang sama, semakin jauh penempatan groundsill maka menyebakan semakin dangkal kedalaman gerusan. Dengan bertambahnya debit, bilangan Froude dan kecepatan aliran, maka kedalaman gerusan menjadi lebih dalam untuk jarak groundsill yang sama. Pada material A reduksi gerusan terjadi pada L1 (2B) = 23,75%, L2 (3B) = 30,84% dan L3 (4B) = 35,42%. Sedangkan pada material B reduksi gerusan terjadi pada L1 (2B) = 32,15%, L2 (3B) = 37,64% dan L3 (4B) = 41,15%.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1689
    Collections
    • Volume 10 No. 2, Mei 2010

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV