• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 10 No. 3, September 2010
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 10 No. 3, September 2010
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Non - Seismic And Seismic Study Of Jointless Composite Retrofitted Bridges Using Link Slab

    Thumbnail
    View/Open
    _11_ Hidayat - ITS.pdf (1.657Mb)
    Date
    2010-09
    Author
    Sugihardjo, Hidajat
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Jembatan di Indonesia umumnya menggunakan sistim di atas dua perletakan atau sistim sederhana multi bentang, yang ditandai dengan adanya expansion joint. Dengan adanya expansion joint tersebut muncul beberapa permasalahan yaitu: akibat intrusi air hujan timbul korosi pada balok pemikul dan perletakannya, mengurangi kenyamanan pemakai jembatan, biaya yang tinggi dalam perawatan serta berkurangnya umur jembatan. Akibat beban gempa, jembatan sederhana multi bentang sangat mungkin rusak akibat terpisahnya bentang jembatan pada expansion joint. Dalam studi ini, expansion joint yang ada diretrofitting dengan konstruksi lantai menerus menggunakan link slab. Studi dilakukan pada jembatan komposit dengan bentang 12, 16, 20, 25 dan 30 m menggunakan Standar Bangunan Atas Jembatan Komposit dari Kementerian Pekerjaan Umum. Pembebanan mengacu pada standar RSNI 2005 dan analisis dilakukan dengan dua cara. Pertama, analisis non seismik (statik) dimana dua metode digunakan untuk memodelkan link slab yaitu secara analitik dan numerik. Kedua, atas dasar studi tersebut, dikaji secara seismik (dinamik) aplikasi link slab pada jembatan layang komposit sederhana bentang 4x20 meter. Pada analisis seismik, digunakan perletakan elastomer dan retrofitting dilakukan dengan 2 alternatif, berdasarkan penempatan link slab yang berbeda. Metoda yang digunakan adalah Metoda Simplikasi, Analisis Respon Spektrum dan Analisis Riwayat Waktu dengan lima rekaman gempa dengan kandungan frekuensi yang berbeda. Peak Ground Acceleration (PGA) rekaman-rekaman gempa diskalakan ke spektral percepatan Daerah Gempa-1 RSNI 2005 dengan cara menyamakan intensitasnya. Hasil studi menunjukkan, pada pembebanan statik, panjang zona nirlekat link slab berkisar antara (5,5-14,5)% dari bentang balok. Untuk setiap bentang balok, makin pendek zona nirlekat, makin besar tegangan tulangan pada link slab dan semakin panjang bentang jembatan semakin kecil panjang zona nir lekatnya. Hasil lain, penggunaan link slab mengurangi displesemen jembatan arah longitudinal akibat beban gempa cukup signifikan. Tegangan tarik yang terjadi pada tulangan link slab, yang sebelumnya sudah didisain dengan beban statik, masih sangat aman terhadap beban gempa rencana (maksimum 22,3% tegangan leleh) dan retak yang terjadi pada link slab masih di bawah yang disyaratkan ASSHTO. Hal lain yang perlu mendapat perhatian pada retrofitting jembatan dengan menggunakan link slab adalah timbulnya gaya tambahan horisontal sampai 79% pada abutmen, meskipun di sisi lain ada pengurangan gaya pada pilar sebesar 59%.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1710
    Collections
    • Volume 10 No. 3, September 2010

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV