BUDAYA MANUT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI JAWA
View/ Open
Date
2012-04-21Author
Adab, Gugus
Wiyarto, Andy
Primastito, Zulkarnaen
Moordiningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu fenomena sosial pada masyarakat Jawa adalah budaya manut dalam proses pengambilan
keputusan yang melibatkan sekelompok orang. Manut dalam Bahasa Jawa tentu berbeda dengan terjemahan
dalam bahasa Indonesia yang identik dengan istilah ikut-ikutan. Budaya manut ini sering ditemukan dalam
berbagai kesempatan seperti rapat, perkumpulan masyarakat, forum, dan berbagai ajang pengambilan suara.
Perilaku manut pada masyarakat Jawa menjadi menarik untuk diteliti karena latar belakang budaya Jawa begitu
kental mempengaruhi masyarakat yang hidup dengan kejawenannya. Banyak alasan orang terpengaruh dengan
sikap manut sehingga dengan demikian memungkinkan menjadikan budaya manut tersebut dapat bermakna
positif maupun negatif. Budaya manut ini menjadi menarik untuk diteliti ketika berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap manut pada masyarakat Jawa
yang diwakili oleh subyek masyarakat Solo dengan informan para mahasiswa. Metode pendekatan
menggunakan metode kualitatif dan alat yang digunakan untuk pengambilan data ialah kuisioner terbuka. Data
yang dihasilkan menunjukan responden merasa dirinya ditengah-tengah antara sosok manut dan tidak manut.
Kecenderungan responden menjawab fenomena manut dalam pengambilan keputusan adalah dengan manut
atasan atau keputusan terbanyak dan teman. Sedangkan sosok yang paling menjadi panutan adalah orang tua,
dan dampak dari manut adalah hasil yang diinginkan tidak sesuai harapan.