dc.identifier.citation | Albarracin, D., Johnson, B. T. & Zanna, M. P. (ed). (2005). The Handbook of Attitudes. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Baron, R. A., Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial. Edisi Kesepuluh Jilid 1 (terjemahan Bahasa Indonesia). Jakarta: Penerbit Erlangga. Porta, D. (2004). Political Parties and Corruption: Ten Hypotheses on Five Vicious Circles. Crime, Law & Social Change 42, 35–60. The Netherlands: Kluwer Academic Publishers. Rabl, T. (2011). The Impact of Situational Influences on Corruption in Organizations. Journal of Business Ethics, 100, 85–101. Wijayanto. (2009). Memahami Korupsi, Dalam Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/07/30/133089/Indonesia-masih-Keempat-Terkorup-di- Asia (online); diunduh pada tanggal 9 April 2012 pukul 23:53 WIB http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita-pendidikan/12/03/09/m0loux-kemendikbudterapkan- kurikulum-pendidikan-antikorupsi (online); diunduh pada tanggal 10 April 2012 pukul 00:01 WIB http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_berita cetak=180006 (online); diunduh pada tanggal 10 April 2012 pukul 04:13 WIB http://www.tribunnews.com/2012/03/06/kpk-dalami-korupsi-kampus-universitas-indonesia (online); diunduh pada tanggal 10 April 2012 pukul 01:06 WIB | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu faktor yang mempersulit gerakan perang terhadap korupsi adalah hipokrisi yang
menjangkiti masyarakat dalam menyikapinya; di satu sisi korupsi dihujat, di sisi lain perilaku korup dianggap
sebagai bagian dari budaya yang tidak bisa dilepaskan dari perilaku keseharian masyarakat. Sikap terhadap
korupsi merupakan variabel yang signifikan dalam menentukan perilaku korup itu sendiri. Data penelitian yang
diambil melalui kuesioner pada 126 orang mahasiswa, serta wawancara pada tujuh orang mahasiswa yang lain,
mengungkapkan bahwa mahasiswa menilai perilaku korup yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
memiliki keterlibatan dengan dirinya sebagai hal yang negatif, tetapi bila ada keterlibatan dengan dirinya
mereka cenderung menoleransi. Mahasiswa memang tidak melakukan tindakan korupsi terhadap uang negara,
namun mereka melakukan pelanggaran terhadap hal yang diamanahkan pada mereka; sehingga bila diposisikan
secara setara sesungguhnya mahasiswa juga berpotensi untuk melakukan korupsi yang sama dengan yang
dilakukan oleh pejabat publik. Pendidikan moral perlu dievaluasi, karena pengaruh dari materi yang diberikan
dalam pendidikan moral tersebut ternyata lebih lemah dibandingkan dengan pengaruh lingkungan sehari-hari.
Perlu ada sinergi antara teori dalam pendidikan moral dengan kenyataan hidup yang diamati dan dialami dalam
keseharian. | en_US |