dc.identifier.citation | Baldwin, J., Dudding, K. (2007). Storytelling in school. www.storytellingschools.org. Diunduh pada tanggal 20 Oktober 2009. Blocks,J.H. (2002). The role of ego – control and ego resilience in the organization of behavior. The minesota symposium on child psychology, 13 (79), 118-122. Borba, M. (2001). Building moral intelligence. San Fransisco : Josey-Bass. Coles, R. (1999). The moral intelligence of children. Madison : Random House. Cook, T.D., Campbell, D.T. (1979). Quasi-experimentation design and analysis issues for field settings. USA : Houghton Mifflin Company. Dodge, D.T., Colker, L.J., dan Heroman, C. (2002). The creative curriculum for preschooll. Fourt edition. Wasington DC. Teaching strategies inc. Isbell, R., Sobol, J., Lindauer, L dan Lowrance. (2004). The effects of storytelling and story reading on the oral language complexity and story comprehension of young children. Early childhood education journal, 32 (3). Springer Science Business Media, Inc. Lenox, M.F. (2000). Storytelling for young children in a multicultural world. Early childhood education journal, 28 (2). Human Sciences Press, Inc. McCartney, K., Philips, D. (2006). Blackwell handbook of early childhood development. UK : Blackwell Publishing Ltd. Mukti, N.A., Hwa, S.P. (2004). Malaysian perspective : designing interactive multimedia learning environment for moral values education. Educational technology & society, 7 (4). International Forum of Educational Technology & Society. Peel, D., Shortland, S. (2004). Student teacher collaborative reflection: perspective on learning together. Innovation in education and teaching international. Taylor & Francis Ltd. Sanchez, T., Zam, G., dan Lambert, J. (2009). Story-telling as an effective strategy in teaching character education in middle grade social studies. Journal for the liberal arts and sciences, 13 (2). Staden, CJS., Watson, R. (2007). When old is new : exploring the potential of using indigenous stories to construct learning in early childhood settings. A paper presented at the AARE conference, Fremantle 26-29th November, 2007. | en_US |
dc.description.abstract | Membangun kecerdasan moral sangat penting dilakukan agar suara hati anak bisa membedakan
mana yang benar dan mana yang salah, sehingga mereka dapat menangkis pengaruh buruk dari luar. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada anak usia dini adalah dengan
mendongeng. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui metode dongeng dalam meningkatkan
perkembangan kecerdasan moral anak usia prasekolah. Subjek penelitian adalah siswa TK B berusia 5 tahun.
Jumlah subjek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama yaitu masing-masing 17 anak, 8 anak
berjenis kelamin laki-laki dan 9 anak berjenis kelamin perempuan. Rancangan penelitian ini menggunakan
model The Untreated Control Group Design with Pretest and Posttest. Desain ini menggunakan dua kelompok
yang diamati yang terdiri dari satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pengukuran dilakukan dua
kali dengan menggunakan instrumen pengukuran kecerdasan moral yaitu sebelum diberikan perlakuan (pre-test)
dan sesudah diberikan perlakuan (post-test).Hasil analisis dengan menggunakan teknik analisis covariance
(anacova) menunjukkan hipotesis pertama dinyatakan diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang
menyatakan bahwa ada perbedaan post-test yang signifikan pada level 0,05 antara kelompok yang mendapatkan
metode dongeng dengan kelompok yang tidak mendapatkan metode dongeng dengan p = 0,00 (p < 0,05). Hasil
analisis juga menunjukkan bahwa hipotesis kedua dinyatakan diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji
hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan nilai pre-test dan pos-test yang signifikan pada level 0,05 pada
kelompok yang mendapatkan metode dongeng dengan p = 0,00 (p < 0,05). Hasil analisis menunjukkan besarnya
sumbangan metode dongeng terhadap kecerdasan moral anak usia prasekolah adalah 34 %. | en_US |