dc.identifier.citation | Creighton, T. (2009). Character Education : An Hystorical Review. The International Journal of Educational Leadership Preparation, Volume 4, Number 1 (January - March, 2009). Melinda,CB., Berkowitz MW. (2005). What Work in Character Education ? Leadership For Students Activities, October 2005, vol 34, no 2, page 1-7 Schwartz, AJ. (2000). It’s Not to Late to Teach College Student about Values. The Chronicle of Higher Education. Vol 46. No 40.pg A68 Siswanto, HW. (2011). Pendidikan Karakter: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Implementasinya di Satuan Pendidikan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendiknas. Syukri. (2009). Peran Pendidikan di Perguruan Tinggi terhadap Perubahan Perilaku Kaum Intelektual (sosial-Individu). Jurnal Ilmiah Kreatif.vol 6 no 1, hal 1-15. Stiff-William, HR. (2010). Widening Lens toTeach Character Education Alongside Standart Curriculum. Abstract. The Clearing House. Vol 83.no 4.pg 115-120. www.neraca.co.id. Kualitas SDM Indonesia terendah di ASEAN. 6 Nopember 2011, download tanggal 17 Maret 2012. | en_US |
dc.description.abstract | Berbagai artikel ilmiah maupun populer mengenai pendidikan karakter telah banyak beredar.
Masyarakat makin menyadari pentingnya pendidikan karakter setelah mencermati berbagai peristiwa beruntun
di Indonesia yang menggambarkan perilaku anak, remaja, orang dewasa dari rakyat biasa, aparatur negara,
bahkan elit politik yang dianggap menciderai nilai–nilai luhur. Pendidikan budi pekerti mulai dilirik kembali
untuk diterapkan pada pendidikan tingkat TK hingga SMA. Tujuannya adalah menciptakan generasi muda yang
berkarakter unggul sehingga kehidupan bangsa ini menjadi lebih baik. Dilain pihak, pembahasan dan
implementasi pembentukan karakter mahasiswa di perguruan tinggi masih minim, meskipun keberhasilan
pendidikan karakter di pendidikan sebelumnya belum menampakkan hasil yang signifikan. Perguruan tinggi
masih sangat menekankan pada muatan ilmiah yaitu penguasaan ilmu sebagai jawaban atas kebutuhan pasar
kerja. Hal ini nampak pada isi silabus tiap mata kuliah yang ada. Tak heran jika lulusan perguruan tinggi
mampu menguasai bidangnya namun kurang memiliki karakter yang unggul. Sementara itu, masyarakat
menganggap bahwa mengirimkan anaknya ke perguruan tinggi secara otomatis akan memperbaiki perilaku
anaknya. Tulisan ini akan membahas tentang hal-hal yang bisa dilakukan perguruan tinggi untuk membantu
membentuk karakter unggul pada mahasiswanya. | en_US |