Show simple item record

dc.contributor.authorAkhwady, Rudhy
dc.contributor.authorMukhtasor
dc.contributor.authorArmono, Haryo D.
dc.contributor.authorMusta’in, Mahmud
dc.date.accessioned2012-09-04T19:03:21Z
dc.date.available2012-09-04T19:03:21Z
dc.date.issued2011-05
dc.identifier.citationBengen, D, (2001), “ Ekosistem dan Sumber Daya Pesisir Laut Serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan”,Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, PKSPL IPB. Bleck, M and Omeraci, H. (2001). ”Wave Damping and Spectral Evolution at Art Reef”. Proceedings 4th International Symphosium on Ocean Wave Measurement and Analysis. San Francisco, California, USA. Estrada, M and Berdalet, E. (1997). ”Phytoplankton in a Turbulent World ”. SCI. MAR., 61 (Supl. 1): 125-140. Ilyas, M., (2000). “Studi Awal Penerapan Teknologi Terumbu Ka-rang Buatan di Sekitar Kepulauan Seribu.” Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, V2. n7, Oktober 2000, hal. 46-52 /Humas-BPPT/ANY. Kirboe, T. (1997). ”Small-scale Turbulence, Marine Snow Formation, and Planktivorous Feeding”. Sci. Mar., 61 (Supl. 1): 141-158. Margalef, R. (1978), “Life-Forms of Fitoplankton Survival Alternatives in an Unstable Environment Oceanol, Acta, 1:493- 509. Matsuda, S et al (2003). ”Crown Height Effects on Stability of Flat Type Concrete Armor Blocks”. Proceedings of The Thirteenth, International Offshore and Polar Engineering Conference. Honolulu, Hawaii, USA. Mc. Cave. IN, (1984). “Size Spectra and Aggregation of Suspended Particles in the Deep Ocean”. Deep Sea Res., 31:329- 352. MacKenzie, et al (1991). ”Quantifying the Contribution of Small- Scale Turbulence to the encounter Rates Between Larval fish and their Zooplankton prey : effects of Wind and Tide ”. Marine Ecology Progress Series.73:149-160. Munson, B.R, et al. (2003). Fundamentals of Fluid Mechanic 2. John Wiley & Son, Inc. USA. Nakamura, M. (1985). ”Evaluation of Artificial Fishing Ref. Concepts in Japan”. Bulettin of Marine Science, 37(1):271- 278. Nontji. A. (2008), Plankton Laut. LIPI Press, Jakarta. Palmer, G.N., Christian, C.D. (1988). ” Design and Construction of rubble Mound Breakwater.” IPENZ Transacstions, Vol. 25, No 1/CE. Pan Lee, C et all. (2003). ”Wave Field With Submerged Porous Breakwater”. Journal of the Chinese Institute of Engineers, Vol 26, No. 3, PP 333-342. Sidek, F.J. et al, (2007). ”The Effects of Porosity of Submerged BW Structures on Non Breaking Wave Transformations”, Malaysian Journal of Civil Engineering, 19 (1) : 17 – 25. Seamann, W. Jr. (2000). Artificial Ref. Evaluation: With Application to Natural Marine Habitat. CRC Press. Florida. Sundby S & Fossum. P (1990). ”Feeding Conditions of Arcto Norwegian Cod Larvae Compared with Rothschild-Osborn Theory on Small Scale Turbulence and Plankton contact rates.” J. Plankton Res. 12:1153-1162. Yamazaki, H., Osborn, T.R. (1988). ”Review of oceanic turbulence: implications for biodynamics.” In: B.J. Rothschild (ed.): Toward a Theory of Biological-Physical Interactions in the World Ocean, pp. 215-234”. Kluwer Academic Publishers, Dordrecht.en_US
dc.identifier.issn1411-8904
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1948
dc.description.abstractPlankton sebagai indikator kesuburan perairan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dan tingkat sebaran nutriennya. Pola sebaran dan ketersediaan unsur di sekitar habitat struktur juga dipengaruhi oleh adanya turbulensi di sekitar terumbu buatan yang terjadi. Sehingga salah satu cara meningkatkan kesuburan perairan yaitu dengan cara meningkatkan tingkat turbulensinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan terumbu buatan agar dapat tingkat kesuburan perairan disuatu wilayah perairan laut adalah dengan mengatur pola aliran dan fluktuasi tekanan, mempertimbangkan jumlah dan kompleksitas rongga (void space) terumbu, serta mengatur tata letak terumbu agar arus di sekitar terumbu tidak terlalu kuat. Sehingga nantinya ikan dapat melakukan manuver dalam mencari tempat yang aman untuk pemijahan, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Dengan demikian pemulihan ekosistem laut dengan menggunakan terumbu buatan sebagai pengganti terumbu karang alami yang telah rusak dapat terwujud dengan hasil yang optimal.en_US
dc.subjectPlanktonen_US
dc.subjectterumbu buatanen_US
dc.subjectnutrienen_US
dc.subjectturbulenen_US
dc.titlePENGARUH HIDRAULIKA TERUMBU BUATAN BAGI KESUBURAN PERAIRANen_US
dc.title.alternativeHYDRAULICS EFFECT OF ARTIFICIAL CORAL TO WATERS FERTILITYen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record