dc.identifier.citation | Anonim. (1992). Undang-Undang Lalulintas dan Angkutan Jalan No. 14 Tahun 1992. Departemen Pehubungan Jakarta , Sinar Grafika Jakarta Anonim. (1993). Peraturan Pemerintahtentang Prasaranan dan lalulintas Jalan No. 43 Tahun 1993. Departemen Perhubungan Jakarta. Anonim. (1996). Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan. Departemen Perhubungan Darat Jakarta. Anonim. (1997). Sistem Transportasi. Universitas Guna Darma Jakarta. Anonim. (1997). Manual Kapasits Jalan Indonesia. Departemen Perhubungan Jakarta. Abubakar. (1996). Menuju Lalulintas dan Angkutan Jalan Yang Tertip. Direktorat Perhubungan Darat, Jakarta. Khiti J. (2002). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. UGM, Yogyakarta. Malkhamah. (2005). Evaluasi Terhadap Waktu Tunggu dan Jarak Perjalanan Penumpang Pada Perpindahan Moda. UGM, Yogyakarta. Malkhamah. (2005). Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Angkutan Umum, UGM Yogyakarta. Suwardi. (2005). Angkutan Umum. Penerbit Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta. Suwardi. (2005). Analisis Biaya Operasional Kendaraan dan Penetapan tari Bus Kota 10 Jalur Di Surakarta. Penerbit Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta.. Tamin O. Z. (2001). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit IT Bandung. Tamin O. Z. (2002. Konsep Pengembangan Sistem Transportasi Wilayah Era Otonomi Daerah. Bapenas Jakarta. Tamin O. Z. (2007). Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan. ITB Bandung. Tamin O. Z. (2006). Usaha Peningkatan Transportasi Perkotaan di Indonesia. ITB Bandung. Tamin O. Z. (2007). Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan. IT Bandung. Warpani S. (1990). Merencanakan Sistem Perangkutan. Penerbit ITB Bandung. | en_US |
dc.description.abstract | Kota Surakarta merupakan kota perdagangan, sedang Yogyakarta merupakan kota pelajar dan Kota budaya. Meskipun kedua
kota mempunyai karakteristik yang berbeda, tetapi saling mendukung dan saling berhubungan. Salah satu faktor pendukung
kelancaran hubungan kedua kota adalah angkutan umum yang memadai. Pada saat sekarang angkutan umum Surakarta–
Yogyakarta, terutama angkutan umum bus dengan trayek Surakarta -Yogyakarta perlu evaluasi dan dicarikan solusinya. Guna
mengevaluasi kinerja angkutan umum bus jurusan Yogyakarta – Surakarta perlu penelitian. Tujuan penelitian adalah menganalisis
kebutuhan armada, biaya operasional, tarif bus patas AC dan patas AC pengelolaan manajemen terpadu. Manfaat penelitian
sebagai masukan kepada pemerintah, pengusaha dan pengguna, agar bisa meningkatkatkan kinerja angkuta umum.
Metode penelitian adalah diskriptif dianalitis. Hasil penelitian tarif di lapangan Rp. 9.000,-, jumlah penumpang bus 27
orang/bus, load factor 49 %, headway 4 menit 20 detik, tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan Rp. 9.826,-. Jumlah
armada 101 armada. Desain bus patas AC dengan kapasitas tempat duduk 47 tempat duduk., load factor 70 %, jumlah armada
83 armada, headway 5 menit tarif Rp. 11.072,-. Load factor 80 %, jumlah bus 73 armada Headway 5,5 menit, tarif Rp.
9.760,-. Load factor 90 %, jumlah bus 65 armada, headway 6 menit tarif Rp. 8.794,-. Jumlah armada bus Patas AC dengan
pengelolaan terpadu load factor 70 % 83 armada, headway 5 menit tarif Rp. 10.514. Load factor 80 %, jumlah bus 73 armada
Headway 5,5menit, tarif Rp. 9.361,- Load factor 90 %, jumlah bus 65 armada, headway 6 menit tarif Rp. 8.367,-. | en_US |