dc.identifier.citation | Departemen Pekerjaan Umum. (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia, N.1-2 1971, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum. (1982). Persyaratan Umum Bahan Bangunan Di Indonesia, Direktorat Penyelidikan Masa-lah Bangunan, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum. (1991). Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SK SNI T-15-1990-03, Yayasan LPMB Puslitbang Pemukiman Balitbang PU, Bandung. Murdock, L.J. dan Brook K.M. (1991). Bahan Dan Praktek Beton, Terjemahan Stephany Hindarko, Erlangga, Jakarta. Murgiyanto. (2003). Tinjauan Pemakaian Abu Abu Batu Bara Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Faktor Air Semen 0,45, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.. Rifa’I, M. (2005). Pemakaian Variasi Bahan Tambah Larutan Gula dan Abu Arang Briket Pada Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Subakti, A. (1995). Teknologi Beton Dalam Praktek, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Tjokrodimuljo, K. (1996). Teknologi Beton, PT. Naviri, Yogyakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Beton merupakan bahan bangunan yang telah banyak dikenal masyarakat Indonesia karena bahan penyusun beton mudah
didapat dan relatif murah. Penelitian tentang beton telah banyak dilakukan, adapun penelitian ini mencoba memanfaatkan abu
ampas tebu dari Pabrik Gula Tasik Madu yang ada di Karanganyar dan abu arang briket dari PT. Skatex yang ada di
Karanganyar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan filler abu ampas tebu
dan abu arang briket terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton. Perancangan adukan beton menggunakan metode rancangan
SK.SNI.T-15-1990-03, variasi bahan tambah abu ampas tebu sebesar 7,5% ; 10% ; 12,5% dari berat semen dan abu arang
briket sebesar 7,5% ; 10% ; 12,5% dari berat semen. Pada penelitian ini menggunakan fas sebesar 0,45 dengan umur beton 14
hari. Beton yang dibuat berbentuk silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Dari hasil pengujian kuat tekan rata-rata
optimum tertinggi diperoleh pada variasi abu ampas tebu 10% dan abu arang briket 12,5% sebesar 90% dari kuat tekan beton
normal. Dari pengujian kuat tarik rata-rata optimum tertinggi diperoleh pada variasi abu ampas tebu 10% dan abu arang
briket 12,5% sebesar 43,85% dari kuat tarik beton normal. | en_US |