• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 11 No, 3, September 2011
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 11 No, 3, September 2011
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    REKAYASA CAMPURAN FOAMED ASPHALT DI LABORATORIUM

    Thumbnail
    View/Open
    _13_ Srisunarjono-UMS.pdf (1.132Mb)
    Date
    2011-09
    Author
    Sunarjono, Sri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Foamed asphalt adalah bahan perkerasan jalan yang ramah lingkungan, pada umumnya dibuat dengan sistem pencampuran dingin, dan sering digunakan dalam teknologi daur ulang. Sifat campuran yang unik ini menjadi alasan perlunya dikembangkan prosedur rekayasa pencampuran di laboratorium. Tulisan ini menjelaskan rekayasa pencampuran dalam tiga hal, yaitu pertimbangan rekayasa, proses rekayasa, dan sebuah studi kasus. Pertimbangan rekayasa pencampuran dikembangkan berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Sedangkan proses rekayasa pencampuran dijelaskan dalam langkah demi langkah. Studi kasus menggunakan campuran yang dibuat dari kombinasi agregat limestone dan RAP, dan aspal pen 50/70. Secara keseluruhan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam rekayasa pencampuran foamed asphalt perlu mempertimbangkan karakteristik foamed bitumen, jenis aspal, kadar foamed bitumen, propertis agregat, kadar air, proses pencampuran, proses pemadatan, kondisi perawatan dan suhu. Prosedur rekayasa pencampuran diusulkan dalam tujuh langkah, yaitu (a) menentukan optimum foamed bitumen properties, (b) menyiapkan agregat, (c) proses pencampuran, (d) proses pemadatan, (e) proses perawatan, (f) uji properti, dan (g) memilih kadar optimum foamed bitumen. Setelah melaksanakan 7 langkah maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pada saat produksi foam dipilih suhu pemanasan aspal hingga 160◦C. Kadar air pembusaan optimum ditemukan sekitar 1,9%. Plasisitas indeks agregat adalah 2,7%. Maksimum kepadatan kering adalah 2,2 Mg/m3 dan kadar air optimum adalah 4.5%. Semua campuran ditambah air hingga 72% dari kadar air optimum, dicampur menggunakan Hobart mixer, dan dipadatkan menggunakan Marshall Hammer. Semua benda uji dioven pada suhu 40oC untuk 3 hari. Setelah melalui pengujian ITS, kadar foamed bitumen ditentukan pada angka 2,6%.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1983
    Collections
    • Volume 11 No, 3, September 2011

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV