Show simple item record

dc.contributor.authorAmaluddin
dc.date.accessioned2012-12-10T01:37:52Z
dc.date.available2012-12-10T01:37:52Z
dc.date.issued2012-06
dc.identifier.citationAmaluddin. 2005. Kajian Metafora Pesan Orang dahulu dalam Ungkapan (Pappaseng Toriolota dalam Werekkada) pada Masyarakat Bugis. Jurnal Ilmiah Penddikan Bahasa dan Seni (PINISI) Vol. 10 No.2: halaman 122-135, ——————. 2009. Nyanyian Rakyat Bugis, Kajian Bentuk, Fungsi, Nilai, dan Strategi Pelestariannya. Disertasi UM (Tidak Diterbitkan). ——————. 2010. Pesan Universal dalam Sastra Lisan Masyarakat Bugis. Tulung Agung: Cahaya Abadi. Awuy, T.F. 1995. Wacana Tragedi dan Dekonstruksi Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit CV Jentera Wacana Publika. Beilharz, Peter. 2005.Teori-Teori Sosial: Obsevasi Kritis terhadap Filosof Terkemuka. Diterjemahkan oleh Sigit Jatmiko. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berger, P.L.,Berger, B., Kellner, H. Pikiran Kembara: Modernisasi dan Kesadaran Manusia. Terjemahan oleh A. Widyartaya. 1992. Yogyakarta: Kanisius. Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta: Gramedia. Enre, Ambo dkk. 1981. Sastra Lisan Bugis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Enre, Ambo. 1992. Beberapa Nilai Sosial Budaya dalam Ungkapan dan Sastra Bugis. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni, 1(3): halaman 1 – 32. Fay, Brian. Filsafat Ilmu Sosial Kontemporer. Diterjemahkan oleh M. Muhith. 2002. Yogyakarta: Penerbit Jendela. Poole, Ross. 1993. Moralitas dan Modernitas: di Bawah Bayang-Bayang Nihilisme. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Ricouer, Paul. 2002. The Interpretation Theory, Filsafat Wacana Membela Makna dalam Anatomi Bahasa. Yogyakarta :IRCiSoD. Ricouer, Paul. Hermeneutika Ilmu Sosial. Terjemahan oleh Muhammad Syukuri 2006. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Said, Mashadi. 1998. Konsep Jati-Diri Manusia Bugis dalam Lontara’: sebuah Telaah Filsafi tentang Kebijaksanaan Bugis). Disertasi tidak diterbitkan. Malang. Program Pascasarja IKIP- Malang. Saifuddin, Ahmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer: suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Penerbit Prenada Media. Saryono, Djoko. 2006. Pergumulan Estetika Sastra di Indonesia. Malang: Pustaka Kayutangan. Suratno, Pardi dan Astiyanto, Henniy. 2004. Gusti Ora Sare: 65 Mutiara Nilai Kearifan Budaya Jawa. Yogyakarta:Penerbit Adiwacana. Tuhuleley, Said dkk. 2003. Masa Depan Kemanusiaan. Yogyakarta: Jendela.en_US
dc.identifier.issn0852-9604
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2218
dc.description.abstractSastra Lisan Masyarakat Bugis adalah warisan budaya dalam masyarakat Bugis. Sebagai warisan budaya, Sastra Lisan Masyarakat Bugis digunakan sebagai media ekspresi seni untuk menyampaikan berbagai hal tentang kehidupan manusia Bugis, termasuk pesan-pesan kemanusian yang sangat fundamental tentang pentingnya penegakan hak asasi manusia. Sastra Lisan Bugis juga berfungsi sebagai media hiburan rakyat. Fokus dalam penelitian ini adalah penggunaan diksi dalam Sastra Lisan Masyarakat Bugis. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan ancangan teori hermeneutika. Berdasarkan hasil penelitian, banyak ditemukan penggunaan diksi asipakataungêng, adele’, sipakatau, assicocokêng na asalêwangêng, alêbbirêng, assimêllêrêng/siakkamasêang yang memiliki makna yang sangat dalam untuk merepresentasikan kehidupan masyarakat Bugis.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectSastra Lisan Masyarakat Bugisen_US
dc.subjectHak Asasi Manusiaen_US
dc.subjectdiksien_US
dc.subjectteori hermeneutikaen_US
dc.titleHAK ASASI MANUSIA DALAM SASTRA LISAN MASYARAKAT BUGIS (PERSPEKTIF HERMENUTIKA)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record