dc.identifier.citation | Amaluddin. 2005. Kajian Metafora Pesan Orang dahulu dalam Ungkapan (Pappaseng Toriolota dalam Werekkada) pada Masyarakat Bugis. Jurnal Ilmiah Penddikan Bahasa dan Seni (PINISI) Vol. 10 No.2: halaman 122-135, ——————. 2009. Nyanyian Rakyat Bugis, Kajian Bentuk, Fungsi, Nilai, dan Strategi Pelestariannya. Disertasi UM (Tidak Diterbitkan). ——————. 2010. Pesan Universal dalam Sastra Lisan Masyarakat Bugis. Tulung Agung: Cahaya Abadi. Awuy, T.F. 1995. Wacana Tragedi dan Dekonstruksi Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit CV Jentera Wacana Publika. Beilharz, Peter. 2005.Teori-Teori Sosial: Obsevasi Kritis terhadap Filosof Terkemuka. Diterjemahkan oleh Sigit Jatmiko. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berger, P.L.,Berger, B., Kellner, H. Pikiran Kembara: Modernisasi dan Kesadaran Manusia. Terjemahan oleh A. Widyartaya. 1992. Yogyakarta: Kanisius. Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta: Gramedia. Enre, Ambo dkk. 1981. Sastra Lisan Bugis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Enre, Ambo. 1992. Beberapa Nilai Sosial Budaya dalam Ungkapan dan Sastra Bugis. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni, 1(3): halaman 1 – 32. Fay, Brian. Filsafat Ilmu Sosial Kontemporer. Diterjemahkan oleh M. Muhith. 2002. Yogyakarta: Penerbit Jendela. Poole, Ross. 1993. Moralitas dan Modernitas: di Bawah Bayang-Bayang Nihilisme. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Ricouer, Paul. 2002. The Interpretation Theory, Filsafat Wacana Membela Makna dalam Anatomi Bahasa. Yogyakarta :IRCiSoD. Ricouer, Paul. Hermeneutika Ilmu Sosial. Terjemahan oleh Muhammad Syukuri 2006. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Said, Mashadi. 1998. Konsep Jati-Diri Manusia Bugis dalam Lontara’: sebuah Telaah Filsafi tentang Kebijaksanaan Bugis). Disertasi tidak diterbitkan. Malang. Program Pascasarja IKIP- Malang. Saifuddin, Ahmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer: suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Penerbit Prenada Media. Saryono, Djoko. 2006. Pergumulan Estetika Sastra di Indonesia. Malang: Pustaka Kayutangan. Suratno, Pardi dan Astiyanto, Henniy. 2004. Gusti Ora Sare: 65 Mutiara Nilai Kearifan Budaya Jawa. Yogyakarta:Penerbit Adiwacana. Tuhuleley, Said dkk. 2003. Masa Depan Kemanusiaan. Yogyakarta: Jendela. | en_US |
dc.description.abstract | Sastra Lisan Masyarakat Bugis adalah warisan budaya dalam masyarakat Bugis.
Sebagai warisan budaya, Sastra Lisan Masyarakat Bugis digunakan sebagai media
ekspresi seni untuk menyampaikan berbagai hal tentang kehidupan manusia
Bugis, termasuk pesan-pesan kemanusian yang sangat fundamental tentang
pentingnya penegakan hak asasi manusia. Sastra Lisan Bugis juga berfungsi sebagai
media hiburan rakyat. Fokus dalam penelitian ini adalah penggunaan diksi dalam
Sastra Lisan Masyarakat Bugis. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif
yang menggunakan ancangan teori hermeneutika. Berdasarkan hasil penelitian,
banyak ditemukan penggunaan diksi asipakataungêng, adele’, sipakatau, assicocokêng
na asalêwangêng, alêbbirêng, assimêllêrêng/siakkamasêang yang memiliki makna yang
sangat dalam untuk merepresentasikan kehidupan masyarakat Bugis. | en_US |