TIPE KESANTUNAN TUTURAN JAWA PADA MASYARAKAT JAWA PESISIR
Abstract
Masyarakat Jawa pesisir memiliki bentuk kesantunan yang berbeda dengan bahasa
Jawa standar. Perbedaan ini sangat subtansial. Bahasa Jawa standar masih kuat
mempertahankan kaidah normatifnya, sedang di dalam bahasa Jawa pesisir telah
mengalami pergeseran. Pergeseran yang telah terjadi: (1) tipe P_1 (model kesantunan
krama inggil): Penutur memiliki kebebasan menggunakan leksikon krama atau krama
inggil untuk diri sendiri (pengkramaan atau kramanisasi diri sendiri); (2) tipe P_2 (model
kesantunan reduplikasi verbal): penutur memiliki kebebasan mengulangi kembali
tuturan yang telah diujarkan oleh mitra tutur. Dua pergeseran tersebut menjadi
pantangan bagi penutur bahasa Jawa standar, sebaliknya menjadi patut dan santun
bagi masyarakat Jawa pesisir karena frekuensi penggunaannya tinggi.