dc.identifier.citation | BPK Gunung Mulia. Pengajaran Agama Kristen (Katekismus Heidelberg). Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982. De Jonge, C. Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987. Lane, Tony. Conny Item-Corputy (trans.). Runtut Pijar Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990. Lubis, M. Arsyad Thalib. Perbandingan Agama Kristen dan Islam. Kuala Lumpur: Pustaka Melayu Baru, 1982. Muhammad, Hasyim. Kristologi Qur’an Telaah Kontekstual Doktrin Kekristenan dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Al Mundziri, Imam. Ahmad Zaidun (terj.). Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Amani, 2003. Niftrik, G.C. van dan B.J. Boland. Dogmatika Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978. Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Tafsir atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. Bandung: Pustaka Hidayah, 1997. _______________. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. I. Cilandak Timur: Penerbit Lentera Hati, 2000. _______________. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. II. Cilandak Timur: Penerbit Lentera Hati, 2000. Steenbrink, Karel A. Perkembangan Teologi dalam Dunia Kristen Modern. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1987. Syaltout, Syaikh Mahmoud. Bustami A. dan Zaini Dahlan (terj.). Fatwa-fatwa. Jakarta: Bulan Bintang, 1977. | en_US |
dc.description.abstract | Tulisan ini adalah menelusuri tentang bagaimana Symbolum atau
Pengakuan Iman adalah ringkasan pokok-pokok iman Kristen yang
menjadi ukuran untuk menilai ajaran-ajaran mana yang benar, dari
fakta yang diangkat kemudian didapatkan sebuah kesimpulan bahwa
Symbolum atau Rumusan Iman Kristen berisi rumusan Trinitas, yaitu
rumusan tentang Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus.
Rumusan tersebut dengan jelas menunjukkan adanya tiga oknum
Tuhan.Rumusan ini sejak awal sejarah Gereja sudah mendapat
tantangan dari sekelompok orang Kristen, misalnya Arius, seorang
Presbiter dari Alexandria, pada abad ke-4 M dan kelompok
Makedonea. Sekarang ajaran Arius ini diteruskan oleh kelompok
Saksi-saksi Yehova. Kemudian di Inggris dan di Amerika ada beberapa
kelompok Kristen yang menolak Trinitas, mereka berkeyakinan
bahwa Tuhan itu Satu (Unitarian).
Al Qur’an mengkritik rumusan symbolum tentang Trinitas. Menurut
Al Qur’an Allah adalah Esa, bukan tiga (4: 171, 5: 72-73, 116-117).
Isa menurut Al Qur’an bukan Tuhan, tetapi makhluk. Selanjutnya
penyaliban Isa sebagi penebus dosa manusia sebagaimana disebutkan
di dalam symbolumpun dikritik oleh Al Qur’an. Menurut Al Qur’an
Isa tidak mati disalib, tetapi Isa diselamatkan oleh Allah (3: 52-53,
4: 157-158). Roh Kudus yang dirumuskan sebagai Tuhan dalam
symbolum juga dikritik oleh Al Qur’an. Roh Kudus menurut Al Qur’an
adalah Malaikat Jibril (2: 87, 253). | en_US |