Show simple item record

dc.contributor.authorAriyanto, M. Darojat
dc.date.accessioned2012-12-10T02:45:11Z
dc.date.available2012-12-10T02:45:11Z
dc.date.issued2009-05
dc.identifier.citationBPK Gunung Mulia. Pengajaran Agama Kristen (Katekismus Heidelberg). Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982. De Jonge, C. Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987. Lane, Tony. Conny Item-Corputy (trans.). Runtut Pijar Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990. Lubis, M. Arsyad Thalib. Perbandingan Agama Kristen dan Islam. Kuala Lumpur: Pustaka Melayu Baru, 1982. Muhammad, Hasyim. Kristologi Qur’an Telaah Kontekstual Doktrin Kekristenan dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Al Mundziri, Imam. Ahmad Zaidun (terj.). Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Amani, 2003. Niftrik, G.C. van dan B.J. Boland. Dogmatika Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978. Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Tafsir atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. Bandung: Pustaka Hidayah, 1997. _______________. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. I. Cilandak Timur: Penerbit Lentera Hati, 2000. _______________. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. II. Cilandak Timur: Penerbit Lentera Hati, 2000. Steenbrink, Karel A. Perkembangan Teologi dalam Dunia Kristen Modern. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1987. Syaltout, Syaikh Mahmoud. Bustami A. dan Zaini Dahlan (terj.). Fatwa-fatwa. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.en_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2239
dc.description.abstractTulisan ini adalah menelusuri tentang bagaimana Symbolum atau Pengakuan Iman adalah ringkasan pokok-pokok iman Kristen yang menjadi ukuran untuk menilai ajaran-ajaran mana yang benar, dari fakta yang diangkat kemudian didapatkan sebuah kesimpulan bahwa Symbolum atau Rumusan Iman Kristen berisi rumusan Trinitas, yaitu rumusan tentang Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus. Rumusan tersebut dengan jelas menunjukkan adanya tiga oknum Tuhan.Rumusan ini sejak awal sejarah Gereja sudah mendapat tantangan dari sekelompok orang Kristen, misalnya Arius, seorang Presbiter dari Alexandria, pada abad ke-4 M dan kelompok Makedonea. Sekarang ajaran Arius ini diteruskan oleh kelompok Saksi-saksi Yehova. Kemudian di Inggris dan di Amerika ada beberapa kelompok Kristen yang menolak Trinitas, mereka berkeyakinan bahwa Tuhan itu Satu (Unitarian). Al Qur’an mengkritik rumusan symbolum tentang Trinitas. Menurut Al Qur’an Allah adalah Esa, bukan tiga (4: 171, 5: 72-73, 116-117). Isa menurut Al Qur’an bukan Tuhan, tetapi makhluk. Selanjutnya penyaliban Isa sebagi penebus dosa manusia sebagaimana disebutkan di dalam symbolumpun dikritik oleh Al Qur’an. Menurut Al Qur’an Isa tidak mati disalib, tetapi Isa diselamatkan oleh Allah (3: 52-53, 4: 157-158). Roh Kudus yang dirumuskan sebagai Tuhan dalam symbolum juga dikritik oleh Al Qur’an. Roh Kudus menurut Al Qur’an adalah Malaikat Jibril (2: 87, 253).en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectsymbolumen_US
dc.subjectgerejaen_US
dc.subjecttrinitasen_US
dc.titleSYMBOLUM (PENGAKUAN IMAN KRISTEN) DALAM PANDANGAN AL QUR’ANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record