dc.identifier.citation | Abidin, Zaenal .2004. Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi Optimalisasi Kinerja Dosen dalam Pembelajaran Aktif di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta: Program Pascasarjana UNS. Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ________ 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Buku Panduan Baitul Arqam Mahasiswa, 2006. Surakarta: Bidang Studi Islam dan Kemuhammadiyahan LPID-UMS. Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Sosial dalam Undang-Undang SISDIKNAS. Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag. Graham Gibbs and Martin Coffey, 2004. The Impact of Training of University Teachers on their Theaching Skills, their approach to teaching and the approacha ta learning of theis Students. New Delhi : The Isntitute for Learning ang Teaching in Higher Education and SAGE Publications Vol.5 (1). Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Researsh Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset. http ://www pikiran rakyat.com/cetak/0503/28/ 0803htm, 13/7/2004 http :www.deliveri.org/ Guidelines/how/hml4/hml4 3ihtm : 1 of 9 13/7/2004 http :www.deliveri.org/Guidelines/how/hml4/ hml4 3ihtm : 1 of 9 13/7/2004 E-Learning BPPLSP Regional V. 2007. Androgogi suatu Orientasi Baru. Diakses pada hari Jum’at, 02 Nopember 2007.http://elearn.bpplsp.reg5.go.id/ cetak.php?id=9 Hikamawan. Rusydi. Androgogi, Pendidikamn untuk Pendewasaan. http:// pelajarislam.wordpress.com/2007/10/23/andragogi-pendidikan-untukpendewasaan/# more-4 http://www.mail-archive.com/buni@yahoogroups.com/msg00157.html Knowles, Malcon. 1997. The Modern Practice of Adult Education Andragogy versus Paedagogy. New York: Association Press. Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Lie, Anita, 2002. Cooperative Learning, Mempratekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Majid, Abdul, Dian Andiyani, 2005, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya. Miles, M.B., and AM. Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis. Beverley Hills: Sage Pub. An-Nahlawi, Abdurahman. 1991. Prinsip-prinsip dan Metoda Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Bandung: Diponegoro. Nasution. 2001. Kurikulum Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Pikiran Rakyat, 25 November 2005 ————————-, 30 Juni 2003 Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta Rooijakkers. 1986. Innovative Teaching Strategies. Scottdale: Gorsuch Scorisbrick Publisher. Roestiyah. 1982. Didaktik Metodik. Jakarta: Bina Aksara Danim, Sudarwan. 2000. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sudjana, Nana.1988. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Usman, Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya William J. Lammers dan John J. Murpy, 2002, A Profile Teaching Techniques usdi in the University Classroom. New Delhi : The Isntitute for Learning ang Teaching in Higher Education and SAGE Publications Vol.3 (1). | en_US |
dc.description.abstract | Problem yang dihadapi manusia di zaman modern adalah menghendaki
visi dan orientasi pendidikan yang tidak semata-mata menekankan pada
pengisian otak, tetapi pengisian jiwa, pembinaan akhlak dan kepatuhan
dalam menjalankan ibadah. Dunia pendidikan merupakan salah satu
pranata yang terlibat langsung dalam mempersiapkan masa depan umat
manusia. Kegagalan dunia pendidikan dalam menyiapkan masa depan
umat manusia adalah merupakan kegagalan bagi kelangsungan
kehidupan bangsa. Penelitian ini meneliti tentang perbedaan dan
persamaan antara pembelajaran Studi Islam model Baitul Arqam dan
reguler. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran model Baitul Arqam
dan reguler terhadap keaktifan dan keterlibatan mahasiswa. Jenis
penelitian yang penulis lakukan ini berupa penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa perbedaan
model pembelajaran reguler dan Baitul Arqam terletak pada kegiatan
pembelajaran yang mana pembelajaran reguler masih didominasi oleh
dosen, pembelajarannya tidak mengaktifkan, proses monoton, serta
suasana yang tidak menyenangkan. Sedangkan pembelajaran Baitul
Arqam kegiatan pembelajaran lebih didominasi pada mahasiswa, pembelajaran sangat enjoy dan menyenangkan, aktif, variatif,
kolaboratif, pembelajaran di luar kelas yang mengembangkan afeksi
dan psikomotorik. Persamaan model pembelajaran reguler dan Baitul
Arqam adalah sama-sama mengembangkan ranah kognitif, untuk
kasus tertentu masih sama-sama perlu ceramah dan indoktrinasi, serta
sama-sama mengejar target kurikulum. Model pembelajaran reguler
mahasiswa cenderung didominasi, pasip, sebagai objek, tidak terlibat,
terabaikan, ditentukan, individual, monoton, kering, posisi kosong.
Model pembelajaran Baitul Arqam mahasiswa cenderung mendominasi,
aktif terlibat, subjek dan objek, diperhatikan, ikut menentukan,
di fasilitasi, saling membelajarkan, sharing, variatif, mengalami,
menumbuhkan talenta. Optimalisasi kematangan berfikir inovatif,
inisiatif, berpotensi, kekeluargaan, implementatif, meminimkan
kejenuhan, membuat mahasiswa belajar. | en_US |