dc.identifier.citation | Abdul Qadir Hassan, 1992, Ushul Fiqh, Bangil: Yayasan al-Muslimun. Al-Ihkan fi Ushulu Ahkam, 1980. Syaikh Saifuddin al-Amidi juz 4. Beirut: Dar al- Kutub al-Ilmiyah. Al-Mahshul fi ilmi al-Ushul, fakhruddin Muhammad bin Umar bin Husein ar- Razi Juz 2, Asjmuni Abdurrahman, 2007, Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/06/beberapa-aspek-tarjih-dari-sisi-sanad.html Kasyfu al-Asrar Syarh al-Mushannif ‘ala al-Manar li an-Nasafi. 1986. Syaikh Ahmad Mulajibun bin Abi Said bin Ubadillah Juz 2. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah. Lisan al-Arabi,tt. Syaikh Muhammad Mukarram jamaluddin bin Mandzuri. Kairo: Daar al-Ma’arif. Mishbahu al-Munir fi Gharibi syarh al-Kabiir li ar-rafi’i, Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Ali al-Muqri al-Fayumi, Kairo: Mathba’ah Amir Bulaq. Mu’jam al-Wajizi, 1980. Majma’ al-Lughah al-Arabiyah. Muhammad Wafaa, 2001, Metode Tarjih Atas Kontradiksi Dalil-dalil Syara’. Jatim: Al-Izzah. Syarh al-Asnawi Nihayatu as-Saul Syarh Minhaju al-Wushul ila ilmi al-Ushul al- Baidhawi, tt, Abi Muhammad Abdurrahim bin Hasan al-Asnawi juz 3 . Kairo: Maktabah Ali Shabih. Tartib al-Qamus al-Muhithi ‘ala Thariqat al-Mishbah al-Muniri,tt. ustadz Thahir Ahmad az-Zawi, Isa al-halabi. Kairo. Wahbah Zuhaili, 1986. Ushul Fiqh al-Islami, Beirut: Dar al-Fikr. | en_US |
dc.description.abstract | Al-Qur’an dan al-Hadits merupakan sumber hukum Islam. Berbeda
dengan al-Hadits, Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang
tidak ada padanya keraguan baik huruf maupun isinya. Sedangkan
al-Hadits masih menjadi perbedaan para ulama tentang kualitasnya.
Oleh karena itu dalam makalah ini penulis mengungkapkan kaidahkaidah
dalam mencari kualitas hadits. Yang mana didapatkan
kesimpulan bahwa: Unsur-unsur dalam mentarjih hadits adalah harus
terpenuhinya dua unsur, yakni: pertama, adanya dua dalil. Kedua,
adanya sesuatu yang menjadikan salah satu dalil itu lebih utama dari
yang lain. Kaidah dalam mentarjih hadits adalah terpenuhinya beberapa
syarat yakni: melakukan penelusuran keadaan perawi, usia
periwayatan rawi, tata cara periwayatan, waktu periwayatan, redaksi
hadits, kandungan hukum, unsur-unsur eksternal. | en_US |