• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Suhuf
    • Volume 22 No. 2, November 2010
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Suhuf
    • Volume 22 No. 2, November 2010
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    TEOLOGI KRISTEN MODERN DI EROPA

    Thumbnail
    View/Open
    5. M Darojat.pdf (86.88Kb)
    Date
    2010-11
    Author
    Ariyanto, M. Darojat
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Peristiwa Pencerahan (Aufklarung atau Enlightement) di Eropa pada abad ke-18. Pada peristiwa tersebut terjadi perubahan dramatis dalam kebudayaan Eropa. Di Eropa orang makin percaya pada terang akal dan daya pikir. Akal dipandang sebagai terang yang membimbing manusia. Semua tradisi dalam berbagai bidang kehidupan (termasuk politik dan ilmu pengetahuan) diteliti secara kritis dalam terang akal budi. Pencerahan ini di samping mempengaruhi politik, ilmu pengetahuan, dan pendidikan, juga mempengaruhi gereja. Semua tuntutan terhadap kekuasaan dikaji dan diteliti dalam terang akal budi. Apa yang sebelumnya diterima sebagai hukum ilahi mulai dipertanyakan. Makin banyak bidang kehidupan yang tidak lagi dikuasai oleh gereja atau didominasi ajaran agama (proses sekularisasi). Ilmu teologi pun dipengaruhi oleh paradigma ini. Kondisi itu menjadikan menarik dikaji oleh penulis. Menurut penulusuran penulis bahwa perubahan pemikiran teologi Kristen Pemikiran teologi Kristen modern di Eropa berkaitan erat dengan perkembangan aliran filsafat, ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, politik, dan seni-budaya yang ada di Eropa pada era modern. Pemikiran teologi Friederich Schliermacher, Adolf von Harnack, dan Rudolf Bultmann bercorak liberal. Mereka berusaha menafsirkan Injil dari perspektif filsafat, science dan teknologi, sosial, politik, seni dan budaya yang ada pada era modern. Pemikiran teologi Karl Barth bercorak neo-ortodoks. Ia mengabaikan semua penafsiran yang dilakukan oleh para teolog liberal. Ia memandang Injil sebagai sesuatu yang unik yang tidak bisa ditafsirkan model teolog liberal.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/2252
    Collections
    • Volume 22 No. 2, November 2010

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV