TEOLOGI KRISTEN MODERN DI EROPA
Abstract
Peristiwa Pencerahan (Aufklarung atau Enlightement) di Eropa pada abad
ke-18. Pada peristiwa tersebut terjadi perubahan dramatis dalam kebudayaan
Eropa. Di Eropa orang makin percaya pada terang akal dan
daya pikir. Akal dipandang sebagai terang yang membimbing manusia.
Semua tradisi dalam berbagai bidang kehidupan (termasuk politik dan
ilmu pengetahuan) diteliti secara kritis dalam terang akal budi.
Pencerahan ini di samping mempengaruhi politik, ilmu pengetahuan,
dan pendidikan, juga mempengaruhi gereja. Semua tuntutan terhadap
kekuasaan dikaji dan diteliti dalam terang akal budi. Apa yang sebelumnya
diterima sebagai hukum ilahi mulai dipertanyakan. Makin banyak
bidang kehidupan yang tidak lagi dikuasai oleh gereja atau didominasi
ajaran agama (proses sekularisasi). Ilmu teologi pun dipengaruhi oleh
paradigma ini.
Kondisi itu menjadikan menarik dikaji oleh penulis. Menurut
penulusuran penulis bahwa perubahan pemikiran teologi Kristen
Pemikiran teologi Kristen modern di Eropa berkaitan erat dengan
perkembangan aliran filsafat, ilmu pengetahuan, teknologi, sosial,
politik, dan seni-budaya yang ada di Eropa pada era modern.
Pemikiran teologi Friederich Schliermacher, Adolf von Harnack, dan
Rudolf Bultmann bercorak liberal. Mereka berusaha menafsirkan Injil
dari perspektif filsafat, science dan teknologi, sosial, politik, seni dan
budaya yang ada pada era modern. Pemikiran teologi Karl Barth
bercorak neo-ortodoks. Ia mengabaikan semua penafsiran yang
dilakukan oleh para teolog liberal. Ia memandang Injil sebagai sesuatu
yang unik yang tidak bisa ditafsirkan model teolog liberal.