PRODUKSI HERBAL STANDAR EKSTRAK ETANOL TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata L) SEBAGAI AGEN ANTIKANKER UNTUK PENGOBATAN KANKER (Kajian sitotoksik, mekanisme apoptosis dan uji antikarsinogenesis invivo)
Abstract
Tanaman ceplukan (Physalis angulata L.) berdasar banyak penelitian,
mempunyai efek anti kanker baik invivo maupun invivtro. Pada penelitian invitro
ekstrak etanol tanaman utuh (whole plant) P. angulata Linn. memiliki aktivitas
sitotoksik pada beberapa cell line pada manusia yaitu: HA22T (hepatoma), HeLa
(Ca cervix), KB (Nasopharing), Colo 205 (colon) dan Calu (paru). Sedang pada
binatang, tanaman tersebut memiliki aktivitas sitotoksik in vitro terhadap H1477
(melanoma), Hep-2 (laryngeal) dan 8401(glioma).
Penelitian ini menguji efek sitotoksik ekstrak etanol Physalis angulata L
(EEPA) terhadap sel kanker myeloma, Hela dan MCF-7. kemudian dilanjutkan
mengkaji mekanisme moleluker efek sitotoksik tersebut. EEPA yang memiliki
efek sitotoksik paling poten dilanjutkan dengan uji antikarsinogenesis invivo pada
tikus putih galur SD yang diinduksi dengan DMBA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara invitro EEPA memiliki IC 50
terhadap terhadap sel Myeloma (IC50 70,92 µg/ml), terhadap sel HeLa (IC50
316,23 µg/ml) dan terhadap sel MCF-7 (IC50 37,567 µg/ml). Hasil uji apoptosis
menunjukkan bahwa salah satu mekanisme sitotoksik ekstrak etanol P angulata L
melalui jalur peningkatan apoptosis. Pada uji antikarsinogenesis invivo, EEPA
dosis 800 mg/kg bb mampu menurunkan jumlah kematian, memberikan kenaikan
bobot badan yang lebih besar di banding kelompok yang dinduksi DMBA tanpa
EEPA, dan memperkecil kejadian tumor dan ukuran tumor.
Kata kunci : Physalis angulata L, Uji sitotoksik, Apoptosis, antikarsinogenesis
invivo