DINAMIKA KEJAHATAN DI KOTA SURAKARTA (DYNAMICS OF CRIME IN CITY OF SURAKARTA)
Abstract
Tingginya angka kejahatan kebanyakan terjadi di wilayah yang biasanya relatif
padat penduduknya, terutama di daerah perkotaan. Kota Surakarta yang memiliki obyek –
obyek wisata cukup beragam serta fasilitas sosial ekonomi yang semakin banyak dan
tersebar merupakan salah satu faktor penarik bagi para penduduk pedesaan atau luar
daerah untuk datang dan bertempat tinggal baik untuk mencari pekerjaan, suasana baru
maupun alasan lain. Kondisi ini menyebabkan Kota Surakarta cukup rentan terhadap
berbagai tindak kejahatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui tingkat kerawanan tindak
kejahatan tiap – tiap kecamatan di Kota Surakarta (2) Mengetahui hubungan antara
kondisi wilayah dengan kerawanan tindak kejahatan di Kota Surakarta (3) Mengetahui
faktor wilayah yang paling berpengaruh terhadap kerawanan tindak kejahatan di Kota
Surakarta.
.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis data
sekunder. Analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan
melalui pembobotan, klasifikasi data, penentuan indeks komposit, pemetaan dan
deskripsi kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Kecamatan Banjarsari merupakan kecamatan
dengan tingkat kerawanan kejahatan tertinggi. Adapun wilayah kecamatan dengan tingkat
kejahatan yang terendah adalah Kecamatan Serengan. (2) Variabel jumlah penduduk
memiliki hubungan positif yang erat dengan tingkat kerawanan kejahatan. Variabel
kepadatan penduduk memiliki hubungan negatif yang erat dengan tingkat kerawanan
kejahatan. Variabel kepadatan permukiman memiliki hubungan negatif yang kurang erat
dengan tingkat kerawanan kejahatan. Variabel kesejahteraan keluarga tidak memiliki
hubungan dengan tingkat kerawanan kejahatan. Variabel ketersediaan sarana
perekonomian memiliki hubungan positif yang cukup erat dengan tingkat kerawanan
kejahatan. Variabel ketersediaan sarana pendidikan memiliki hubungan positif yang
cukup erat dengan tingkat kerawanan kejahatan. Variabel ketersediaan sarana peribadatan
memiliki hubungan positif yang erat dengan tingkat kerawanan kejahatan. (3) Faktor
wilayah yang paling berpengaruh terhadap kerawanan tindak kejahatan di Kota Surakarta
adalah faktor jumlah penduduk.